Autogear.id – ‘Si Kolor Ijo’. Nama itu mungkin tak asing bagi orang-orang generasi lama. Karena sempat viral, di tengah-tengah masyarakat kala itu. Perihal siluman mesum, yang gemar mengganggu kaum perempuan. Digembar-gembor kerapkali keluyuran, hanya mengenakan celana dalam, alias kolor warna hijau (ijo).
Nah, di sini sosok Kolor Ijo muncul. Tapi bukan mengisahkan tentang mahluk tak kasat mata yang bejad itu. Melainkan cerita tentang truk milik lelaki bernama Anang Indriyanto, yang kebetulan truknya mendapat julukan Si Kolor Ijo.
Mengapa demikian? Karena penampakan jadi lebih gambot dan kekar, berbalur kelir dominan hijau di sekujur bodi hingga bagian belakang truk. Sepertinya boleh juga kalau ada yang mau menyapa ‘The Hulk’, tokoh superhero imajiner yang ada di film-film.
Oh iya, selama ini kalau ngomongin truk, umumnya fantasi kita akan terbawa ke tampilan kendaraan angkut barang. Namun truk ini berbeda. Karena kendaraan niaga lansiran 2017 ini tidak seperti model kebanyakan. Artinya, bukan untuk kendaraan angkutan. Si pemilik malah mengubah total, menjadikannya khusus mejeng di berbagai kontes.
Baca Juga:
Berdandan di Awal 2022, Ini Warna Baru Yamaha Gear 125 dan MX King
Tambah bikin merinding, biaya yang keluar untuk mendandani Si Kolor Ijo ini. Budgetnya tak tanggung-tanggung, benar-benar bikin godek-godek kepala. “Total biaya yang kami keluarkan untuk modifikasi kurang lebih Rp250 juta”, ungkap pria yang juga pemilik New Bekaje, bengkel bodi truk yang kerap jadi rujukan memodifikasi bodi dan bak truk.
Memantau tampilan luar, jelas kelihatan ubahan total dari truk berbasis Mitsubishi Canter ini. Mulai dari bodi depan, yang nyaris mirip Mercedes-Benz Arocs keluaran anyar. Belum lagi gril dan bemper depan bermaterial plat 0,9 mm, juga mirip truk sultan buatan pabrikan Jerman tadi.
Lampu utama mencomot LED proyektor Pro G. Simpel, namun pancaran sinarnya bikin gelap gulita malam menjadi terang benderang. Seluruh lampu, mulai dari depan sampai lampu samping bak dan stop lamp, mengangkut miliknya Fortuner VRZ yang juga sudah LED.
Melongok bak truk, dibesut ulang dengan ukuran berbeda. Tinggi dinding bak berbahan kayu Merbau dibuat sejajar atap kabin. Dipadu airbrush bertema tokoh pewayangan Gatotkaca, demi mempercantik tampilan.
Baca Juga:
Daihatsu Recall Rocky, Luxio dan GranMax, Apa yang Bermasalah?
Sektor kaki-kaki terlihat sudah sangat berbeda. Berkesan ceper tapi imitasi, lantaran hanya permainan plat samping. Ban dan velg standar bawaan Canter. Agar permanis tampilan dan tampak beda, ditambahkan wheel dop.
Suspensi juga masih andalkan standar pabrikan. “Pernah dicoba menggunakan air suspension, tapi sayangnya tidak kuat. Soalnya bobot truk lumayan berat, kendati kondisi tanpa muatan”, jelasnya.
Paling menarik sewaktu masuk kabin, nuansa truk nyaris hilang. Kesannya malah duduk di dalam mobil SUV mewah. Jadi jangan bayangkan sosok sopir truk mengalungkan handuk, kalau masuk ke dalam kabinnya ya.
Begitupun untuk dikendarai melibas rute jauh, dijamin betah di dalam kabinnya. Sebab sudah terpasang audio set Alpine, dengan tiga subwoofer Rockford Fosgate. Dengarkan musik Pantura dari audio yang diseting mengacu aliran Sound Quality Loud (SQL), berasa live di depan panggung.
Sepasang jok semibucket berlabel Bride dipastikan tak bakalan bikin bokong sopir dan kenek tepos. Tambah ajip, karena didukung sejuknya hembusan AC merk ND. Duuh, awas ngantuk pak sopir!
(uda)