Fokus Reduksi Karbon, Pabrik Suzuki Indonesia Bakal Lakukan Ini

Langkah konkret Suzuki Indonesia, menuju upaya reduksi karbon tahun 2060
Langkah konkret Suzuki Indonesia, menuju upaya reduksi karbon tahun 2060

Autogear.id – Lebih dari setengah abad kiprah Suzuki Indonesia di tanah air. Tahun ini berusia 54 tahun, dan berbekal pengalaman matang, Suzuki mencoba semakin konsisten. Terutama dalam menyediakan produk rendah emisi dan ramah lingkungan. Serta menerapkan proses produksi yang memperhatikan aspek pelestarian alam, dan komitmen untuk mencapai target reduksi karbon dalam jumlah lebih besar pada 2060.

Selain teknologi hybrid dan desain mesin rendah emisi, perusahaan fokus membangun sistem produksi pabrik ramah lingkungan, terhitung sejak 2020 lalu. Berbagai upaya tadi diaplikasikan dengan strategi unik, memperhitungkan kondisi geografis sebagai negara kepulauan tropis, dan kekayaan alam yang sesuai untuk mendukung agenda besar terhadap lingkungan ini.

Dikatakan Dept. Head of Strategic Planning PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Joshi Prasetya, prioritas utama perusahaan saat ini memang berfokus pada target reduksi karbon. Mengkaji dan menjalankan beragam strategi untuk mencapai target reduksi karbon perusahaan di tahun 2060 mendatang. Sejalan dengan visi Suzuki Global dan pemerintah Indonesia yang juga menargetkan reduksi emisi hingga 41 persen serta Net Zero Emission di tahun 2030.

“Beberapa langkah terintegrasi yang kami kerjakan dalam perjalanan ini dapat dilihat lewat produksi kendaraan yang ramah lingkungan dan rendah emisi, kegiatan CSR dan peduli pendidikan yang menjangkau dan mengedukasi banyak siswa daerah di Indonesia, maupun implementasi reduksi karbon di seluruh pabrik Suzuki,” terang Joshi.

Sistem reduksi karbon di lingkungan pabrik Suzuki didukung sejumlah inisiatif, dimana penerapannya berfokus untuk mencapai upaya menekan emisi karbon dari hulu hingga hilir. Pada tahapan awal, Suzuki Indonesia menjalankan Suzuki Green Procurement Guideline. Yaitu panduan peraturan dan kesepakatan atas pengujian dan pengawasan. Bahwasanya seluruh vendor yang menyuplai bahan produksi ke pabrik Suzuki, telah memiliki landasan hukum akan komitmen penjagaan lingkungan. Serta bebas dari 30 bahan kimia berbahaya yang sudah disahkan secara global.

Hingga tahun 2023, Suzuki Green Procurement Guideline telah mengawasi 464 vendor aktifnya, tujuannya agar konsumen dapat yakin dan tenang seluruh produk Suzuki Indonesia aman untuk digunakan dan telah berstandar global. Selain itu, perusahaan juga menargetkan setiap vendor dapat mengurangi 5 persen emisi di keseluruhan proses produksinya setiap tahun, dimulai dari tahun 2024. Ini merupakan langkah konkret Suzuki Indonesia, menuju upaya reduksi karbon tahun 2060.

Joshi kembali menyampaikan, pihaknya percaya bahwa reduksi karbon merupakan aspek krusial untuk masa depan bangsa. Visi inilah yang mendorong mereka untuk terus mengerjakan seluruh strategi reduksi karbon, maupun konversi energi terbarukan dalam proses produksi.

“Harapannya dapat mencapai taraf smart factory yang netral karbon di masa mendatang. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dalam industri otomotif nasional maupun global, dan menjadi agen penggerak untuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” tutupnya.


(uda)