Mobil Bekas

Alasan Broom Melihat Pasar Bekasi Begitu Seksi

Pasar mobil bekas kian besar, Broom kian optimis memainkan peran besar di bisnis B2B kendaraan second hand di Indonesia. AG-Alun
Pasar mobil bekas kian besar, Broom kian optimis memainkan peran besar di bisnis B2B kendaraan second hand di Indonesia. AG-Alun

Autogear.id – Bursa mobil bekas (mobkas) di wilayah penopang Ibukota, seperti Bekasi, kiranya dianggap masih menggiurkan. Sehingga mendorong pemain startup digital otomotif turut melirik ke arah sana. Seperti Broom.id, startup digital yang baru berusia 2 tahun pada Mei tahun ini, dan mengklaim diri sebagai bagian ekosistem showroom mobkas di Indonesia.

Tanpa ragu langsung membeli lahan dan bangunan bekas hypermarket “raksasa”, di sebuah lokasi strategis. Kemudian merenovasinya menjadi sebuah bangunan menyerupai gudang, yang mereka namakan BroomHive. Platform digital tersebut meluncurkan bursa mobil BroomHive pertamanya di Indonesia, yang berdiri di area seluas 9.280 m² di area Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. 

Kehadiran bangunan tersebut rencananya dibuat untuk memudahkan konsumen dalam mengakses berbagai pilihan mobkas, yang dipasarkan oleh lebih dari 5000 mitra showroom mereka. Yang diakui sudah tersebar di Jabodetabek, maupun beberapa kota di pulau Jawa seperti Jogja, dan Surabaya.

“Kami merupakan bursa mobil bekas terintegrasi yang menjembatani ribuan showroom mobil bekas di Indonesia, dalam satu platform. Dirancang khusus dengan mengimplementasikan teknologi yang mensinergikan ekosistem showroom otomotif di Indonesia,” kata CEO dan Founder Broom, Pandu Adilaras, di Jatiasih, Bekasi, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga:
Insinyur dan Desainer Hyundai Bangun Kembali Pony Coupe 1974

Lanjut Pandu, setelah eksis selama dua tahun, pihaknya kini mendirikan sebuah bangunan yang memiliki lahan besar dan letaknya strategis di wilayah Bekasi. Dapat menampung sedikitnya 200 unit mobil berbagai merek, model, tipe dan tahun produksi.

Memperkuat apa yang dikatakan Pandu, Head of Growth Broom, Yanuar Prima Sutrisno mengakui, bukan tanpa alasan memilih wilayah Bekasi sebagai lokasi perdana BroomHive. “Bekasi merupakan pasar potensial. Menurut hasil survei kami, 80 persen pembeli mobkas di Bekasi membeli secara tunai, tanpa melalui angsuran,” ucapnya. Paling tidak hal tersebut bisa menjadi salah satu indikator betapa potensialnya market di Bekasi, dan sekitarnya.

Mengutip apa yang disampaikan PLT Walikota Bekasi, Tri Adhianto, bahwa platform ini potensinya bakal bagus. Penduduk Bekasi yang sekitar 2,5 juta jiwa merupakan pasar yang menjanjikan. “Walaupun memang karakter masyarakatnya mungkin masih gemar menyimpan uang di bawah bantal. Dan style masyarakat Bekasi kalau kami perhatikan senang gonta-ganti barang,” terangnya ketika menghadiri peresmian BroomHive, Kamis (25/5/2023).

Mengestimasi lebih jauh, kehadiran bursa mobil ini dijelaskan Yanuar mampu meningkatkan perputaran transaksi mobkas kurang lebih 40 persen. Berhasil menjual berbagai jenis mobil, dengan rata-rata waktu 18 hari.

Baca Juga:
Hyundai Gowa Perkuat Diri Lewat Body & Paint dan Charging Station 30 kW

“Konsumennya bervariatif, bahkan dari luar Jabodetabek. Hal ini bisa jadi salah satu bukti, kehadiran bursa mobil ini telah memberi peluang bagi para mitra showroom memperluas market dan mempercepat perputaran transaksi jual-beli mobkas,” ujarnya.

Ditambahkan Yanuar, ke depannya, perusahaannya akan terus menjangkau dan mendukung lebih banyak mitra showroom di daerah lain di Indonesia, untuk terus tumbuh bersama.


(uda)