Autogear.id - Kendati sekarang eranya motor matic, tetapi kehadiran motor yang masih menggunakan komponen rantai tetap banyak berseliweran. Komponen rantai sendiri menjadi salah satu yang perlu mendapat perhatian, agar performanya mumpuni.
Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman menjelaskan, rantai motor bertransmisi manual, seperti motor sport dan bebek (cub). Memiliki fungsi utama, sebagai penghubung daya mesin ke roda belakang. Melalui sambungan rantai dengan gir sproket depan dan belakang, tenaga mesin diteruskan untuk menggerakkan roda, sehingga motor dapat melaju.
“Saat motor dikendarai pada kecepatan tinggi, rantai harus berfungsi sempurna agar performa, kenyamanan, dan keselamatan pengendara terjaga. Rantai dituntut memiliki kekuatan cukup, untuk menahan tarikan daya besar selama motor digunakan,” ujarnya.
Seiring waktu, kualitas dan performa rantai dapat menurun akibat pemakaian. Oleh karena itu, penting melakukan perawatan rutin, agar rantai tetap dalam kondisi optimal dan masa pakainya lebih lama. Berikut adalah tiga langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk merawat rantai motor.
1. Perhatikan Ketegangan Rantai
Mengendarai motor perjalanan jauh atau membawa beban berat dapat membuat rantai bekerja lebih keras dan berisiko kendor. Pastikan ketegangan rantai dalam kondisi ideal, tidak terlalu tegang maupun kendur.
Rantai terlalu tegang berpotensi putus, sementara rantai terlalu kendor lebih cepat aus dan bisa lepas dari gir. Setiap motor memiliki jarak main bebas rantai berbeda-beda. Informasi ini dapat ditemukan pada stiker di swing arm, atau di buku manual kendaraan.
Untuk memeriksa kekendoran rantai :
- Pastikan motor gunakan standar tengah di atas permukaan datar.
- Matikan mesin dan posisi gigi netral.
- Tekan bagian tengah rantai ke atas, lalu ukur pergerakannya gunakan mistar.
- Jika jarak main bebas rantai lewati batas rekomendasi, segera disetel.
2. Bersihkan Rantai Secara Rutin
Rantai motor mudah kotor akibat debu, lumpur, dan residu oli. Bersihkan rantai sebulan sekali dengan air dan sabun, untuk menghilangkan kotoran menempel. Setelah itu keringkan, dan oleskan pelumas agar tidak mudah berkarat.
3. Gunakan Pelumas Khusus
Gesekan antara rantai, gir, dan antar link rantai dapat sebabkan keausan. Gunakan pelumas khusus rantai, seperti AHM Oil Chain Lube, setiap kali bersihkan rantai. Hindari gunakan oli bekas, karena kandungan kotoran di dalamnya justru dapat merusak rantai.
Selain perawatan mandiri, rutin periksa kondisi motor di bengkel resmi, seperti AHASS, sangat dianjurkan. Mekanik berpengalaman dapat memastikan semua komponen, termasuk rantai, dalam kondisi prima.
(uda)