Ducati Memulai Musim 2026 Pamer Dua Corak Khusus Rayakan Sejarah Balap

Ducati Memulai Musim 2026 Pamer Dua Corak Khusus Rayakan Sejarah Balap
Ducati Memulai Musim 2026 Pamer Dua Corak Khusus Rayakan Sejarah Balap

Autogear.id - Ducati menghormati peringatan 100 tahun berdirinya (1926–2026), dengan menghadirkan dua corak di sirkuit, menampilkan momen-momen bersejarah dari tradisi balapnya.

Sebuah penghormatan yang diwujudkan di lintasan Valencia, melalui kedua motor Desmosedici GP, milik Francesco Bagnaia dan Nicolò Bulega.

Pertama, motor Bagnaia dengan livery terinspirasi dari 750 Imola Desmo, menjadi ikon setelah finis satu-dua legendaris Paul Smart dan Bruno Spaggiari di Imola 200 Miles 1972.

Kedua adalah motor Bulega, dengan warna 750 Supersport Desmo, motor tempat Franco Uncini meraih gelar juara Italia 750cc pada 1975.

embed

Debut corak bersejarah ini hadir di akhir musim, menunjukkan kompetitif-nya Ducati sebagai pabrikan asal Borgo Panigale. Menegaskan posisi Ducati sebagai tolak ukur di kancah balap internasional.

Di mana MotoGP sebagai pusat kesuksesan, ditambah Gelar Konstruktor ke-21 di Superbike, hasil yang diraih di kejuaraan nasional utama, serta kemajuan signifikan dalam proyek off-road.

Ajang MotoGP, Marc Márquez dan Ducati menetapkan ritme tak tertandingi, membentuk keseluruhan musim. Memastikan gelar Juara Dunia dengan lima balapan tersisa.

Hasil ini diperkuat oleh posisi kedua Álex Márquez (BK8 Gresini Racing Team), memberikan Ducati finis satu-dua yang luar biasa di klasemen.

embed

Bagi Ducati, ini merupakan gelar Juara Pebalap kelima secara keseluruhan, dan gelar keempat berturut-turut yang diraih dengan tiga pebalap berbeda (2022, 2023: Francesco Bagnaia, 2024: Jorge Martín, 2025: Marc Márquez).

Raihan penting lain melengkapi pencapaian tadi adalah Gelar Konstruktor keenam berturut-turut, sebuah rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah MotoGP.

Hal ini disertai dengan gelar Juara Tim, bukti kesatuan dan kualitas kerja Ducati Lenovo Team, dengan BK8 Gresini Racing Team dan Pertamina Enduro VR46 Racing Team. Keduanya memakai Desmosedici GP, masing-masing finis di posisi kedua dan ketiga dalam klasemen.

Sebuah prestasi mengesankan yang berlangsung secara konsisten ini didukung oleh keunggulan teknis Desmosedici GP, protagonis yang menghabiskan seluruh musim berada di podium.

embed

Keunggulan teknologi dan teknis motor asal Borgo Panigale ini tidak hanya terbatas pada MotoGP, tetapi juga terbukti pada produksi masal, di mana Ducati telah mengukuhkan posisi sebagai pabrikan paling sukses dalam sejarah WorldSBK.

Tahun 2025 menjadi Gelar Konstruktor ke-21 bagi Ducati, dari 38 edisi kejuaraan dunia sejak 1988, dan gelar keempat berturut-turut, berkat performa Panigale V4 R.

Musim dimana Ducati konsisten berada di puncak, dengan Nicolò Bulega memimpin perebutan gelar yang ditentukan hanya di balapan terakhir. Berakhir dengan posisi kedua di akhir musim yang intens, dan penuh perjuangan.

Untuk tahun ini juga menandai musim balap terakhir bagi Panigale V4 R, karena mulai 2026 akan menyerahkan tongkat estafet kepada generasi baru yang benar-benar berbeda.

embed

Daya saing Panigale V4 juga terlihat pada debut generasi ke-7 di CIV SBK Production Bike, kategori dalam Kejuaraan Superbike Italia. Dikhususkan untuk motor paling dekat dengan konfigurasi produksi massal, di mana motor ini meraih gelar Juara Pebalap.

Hasil yang sama diraih di Jerman pada IDM, Kejuaraan Superbike Jerman, menegaskan keandalan dan efektivitas solusi teknis yang menjadi ciri khas Ducati Superbike terbaru.

Lainnya datang di Daytona 200, di mana Panigale V2 meraih kemenangan di sirkuit bersejarah International Speedway, Florida, memenangkan salah satu balapan paling ikonik di kancah internasional.


(uda)