Autogear.id – Jakarta Max Owners (JMO) menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-5 tahun ini. Dalam Mubes yang digelar setiap dua tahunan tersebut, untuk kali ini ada sesuatu yang istimewa. Yaitu ketika JMO yang mengklaim diri sebagai salah satu club Max Series pertama di Indonesia itu, mengundang perwakilan dari BNN (Badan Narkotika Nasional) Kota Jakarta Utara (Jakut).
Di sela-sela gelaran Mubes yang berlokasi di Yamaha Flagship Shop DDS I Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (28/1/2024), perwakilan BNN Kota Jakut mensosialisasikan risiko penyalahgunaan narkoba dalam kehidupan. Materinya mulai dari pengenalan jenis narkoba, dampak dan bahayanya, hingga penanganan bila ada yang terkena penyalahgunaan narkoba.
Peserta sangat antusias mendengarkan pemaparan seputar hal itu dari Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN Kota Jakut, Fika Dewi Rahmawati, yang didampingi Staf P2M BNN Kota Jakut, Amak Fadoli. Di lokasi terpisah, Kepala BNN Kota Jakut, Kombes Pol. Bambang Yudistira mengapresiasi langkah club motor Yamaha itu. Lewat pemanfaatan waktu di tengah Mubes ke-5, dengan sosialisasi risiko penyalahgunaan, sekaligus deklarasi anti narkoba.
"Kami BNN Kota Jakut terbuka, melakukan kerja sama dengan semua lapisan masyarakat. Terutama dengan club dan komunitas otomotif roda dua maupun roda empat, untuk melakukan sosialisasi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Agar peredaran dan angka korbannya dapat terus ditekan,” jelas Bambang.
Ketum Baru Ingin JMO Lebih Solid
Tercatat, ratusan member hadir memadati lokasi digelarnya Mubes. Mereka berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. Ada tiga agenda utama di dalamnya, yakni laporan pertanggungan jawab pengurus, pemilihan ketua umum (ketum) baru, dan pengesahan AD/ART perubahan yang disaksikan seluruh member.
Pemilihan ketum diikuti dua calon, Izonk dan Danu. Hingga penghitungan suara selesai, terpilihlah Izonk sebagai pucuk pimpinan untuk dua tahun ke depan, periode 2024-2026. “Pemilihan berlangsung tertib dan demokratis. Dihadiri semua founder dan beberapa member yang pertama kali bergabung,” jelas perwakilan Steering Committee, Adi Dewa.
Izonk selaku ketum yang baru menyampaikan, tantangan terbesar baginya adalah menyatukan perbedaan pendapat, karakter, dan budaya masing-masing member. Untuk sama-sama mencapai tujuan. “Menjadikan JMO lebih maju, guyub dan solid. Karena pada hakekatnya club ini adalah kita, dan kita adalah member,” ujarnya.
Club ini sendiri berawal ketika Achobule, Wahwi, Dedysye, dan Lutfi mengadakan kumpul bareng (6/3/2015) di bilangan Mahakam, Jakarta Selatan. Lalu terus berkembang, sampai melakukan Mubes pertama di Puncak, Bogor, Jawa Barat (9/5/2015). “Bisa dikatakan, JMO sendiri berdiri pada awal April 2015,” tukas Wahwi, salah satu founder.
Waktu itu, sekitar 65 motor Yamaha Nmax yang berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok melakukan Mubes di Puncak, Bogor. Serangkaian kegiatan dilakukan, mulai dari penyusunan AD/ART, pendataan member, aturan keselamatan berkendara dan pengukuhan Achobule sebagai ketum pertama, serta pemilihan pengurus.
(uda)