Autogear.id – Mitsubishi Fuso melihat momen-momen liburan, seperti merayakan Lebaran Idul Fitri tahun ini, menjadikan market di sektor bisnis pariwisata terlihat menawarkan peluang yang cukup menggiurkan. Posisi Fuso Canter mempertimbangkan potensi tersebut, mengingat pasca pandemi, sektor bisnis pariwisata kembali beranjak tumbuh.
“Kami memanfaatkan momentum tersebut, dimana setelah pandemi, bisnis pariwisata kembali recovery, normal dan tumbuh,” tukas Sales & Marketing Director PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Aji Jaya di sela-sela media gathering awal tahun Mitsubishi Fuso, beberapa waktu lalu.
Lanjut Aji, apalagi saat ini pembangunan infrastruktur semakin gencar. Banyak ruas Jalan Tol yang menghubungkan antar daerah. Mendorong kebutuhan akan transportasi bus yang terus meningkat. Buktinya terlihat dari data penjualan yang terus menjanjikan di segmen tersebut. “Walaupun di sektor ini boleh dikatakan sudah ada pemainnya, tetapi kami di KTB akan tetap memanfaatkan peluang itu, dan itu sangat berpotensi menurut kami,” ujarnya.
Fuso Tunda Garap Segmen Bus Besar
Banyak yang mempertanyakan, mengapa Fuso tidak ikut bermain di segmen bus besar? Aji mengatakan, sekarang ini Fuso sedang memperkuat Canter Bus yang berada di segmen Light Duty Truck (LDT). “Nah, saat ini kami memang sedang berfokus di segmen tersebut,” kata Aji.
Setelah bermain di segmen mikrobus enam ban, sementara untuk Canter Bus merupakan spesifikasi empat ban. Diketahui, mengisi segmen mikrobus enam ban, Fuso mengklaim telah menjadi market leader sampai saat ini. “Alhamdulillah kita menjadi market leader. Jadi kita masih fokus menggarap kendaraan bus yang berada di lingkup LDT, enam ban dan empat ban,” terangnya.
Mengenai potensi Mitsubishi Fuso di bus besar, dijelaskan KTB masih terus mempelajari pasarnya. Bahkan juga secara internal tetap melakukan studi mendalam, tentang bisnis di segmen yang satu ini. Intinya, boleh dibilang, Fuso sampai sejauh ini masih berfokus bermain di segmen mikrobus di kelas enam ban dan empat ban. Di mana Mitsubishi Fuso masih menjadi market leader di dalamnya.
“Kami mau jaga, dan merawat posisi yang kami miliki di segmen itu. Baru setelah itu semua dirasa dapat berjalan optimal, secara pararel kami mempelajari potensi yang ada di kelas yang lebih besar,” pungkas Aji.
(uda)