Autogear.id: Demi meningkatkan keamanan pengemudi, produsen mobil berlomba-lomba menghadirkan inovasi dan mengembangkan segambreng fitur safety. Beragam fitur safety pada mobil terus berevolusi dari masa ke masa. 

Tujuannya pun bermacam-macam mulai dari perangkat yang meminimalisir resiko cidera pengemudi dan penumpang, ada juga fitur cerdas yang menjadi asisten pengemudi, hingga segala macam jenis sensor yang dapat memberi peringatan kepada pengemudi jika ada objek di posisi blind spot. 

Namun harus diingat, secanggih apapun mobil Anda dan sekomplit apapun fitur keamanannya, kita dituntut untuk menjadi pengemudi cerdas yang tidak boleh menggantungkan sepenuhnya keselamatan kepada fitur ataupun teknologi tersebut. 

"Jangan pernah mengandalkan fitur canggih yang ada pada kendaraan. Bahkan mobil dengan tingkat keselamatan rating bintang lima, bukan berarti mampu menjamin keselamatan penggunanya," tegas Founder dan Direktur Safety Defensive Consulting Indonesia (SDCI), Sony Susmana kepada Autogear.id.

Kecelakaan merupakan resiko yang kita tidak tahu kapan akan terjadi. Tugas kita sebagai pengguna jalan adalah memahami resiko tersebut sehingga tahu langkah antisipasinya, seperti menerapkan budaya safety driving atau defensive driving selama perjalanan. 

"Fitur-fitur canggih yang tersematkan pada beberapa mobil modern tersebut sifatnya hanya membantu pengemudi agar dalam mengontrol kendaraan dan membantu pengemudi menekan resiko cidera. Kunci keselamatan ada di kemampuan pengemudi dalam melihat dan menghindari obyek-obyek yang berpotensi bahaya," sambung Sony.

Faktanya, kecelakaan mobil-mobil mahal dengan fitur dan teknologi canggih sering terjadi, dan tidak sedikit pula pengemudinya harus meregang nyawa. Hal ini menjadi bukti fitur secanggih apapun tidak akan menjamin keselamatan.