Bagnaia dan Bastianini Raih Podium di Balapan yang Cukup Aneh dan Tak Terduga

Bagnaia dan Bastianini Raih Podium di Balapan yang Cukup Aneh dan Tak Terduga
Bagnaia dan Bastianini Raih Podium di Balapan yang Cukup Aneh dan Tak Terduga

Autogear.id - Tim Ducati Lenovo menyelesaikan MotoGP Misano, Grand Prix San Marino dan Riviera Rimini dengan hasil positif. Dimana Francesco Bagnaia menyabet posisi kedua, dan rekan setimnya Enea Bastianini finis posisi ketiga. Dalam balapan 27 putaran penuh kejutan dan situasi yang berubah-ubah.

Bagnaia memulai balapan dengan baik dari pole position, saat memimpin di tikungan pertama. Sang juara dunia bertahan itu berhasil menjaga jarak tipis dari Martin, dan memutuskan tetap berada di lintasan dengan 20 putaran tersisa. Meski hujan tiba-tiba turun sesaat.

Dalam kondisi tak terduga tadi, Bagnaia disalip Marc Marquez. Tapi tetap menempel pada rivalnya tersebut di tengah-tengah balapan. Jelang beberapa putaran terakhir, Pecco secara bertahap kehilangan posisi dari pemimpin balapan. Kendati tetap mengamankan posisi kedua yang sangat penting, untuk mencapai gelar juara.

Bastianini tampil baik pada lap pembuka, dengan naik dua posisi, dan bertengger di urutan keempat pada lap ketiga. Ketika hujan turun, Bastianini memanfaatkan kesempatan untuk memperkecil jarak, dengan para pembalap di depan. Sebelum melaju sendiri di posisi ketiga, dengan jarak 1,4 detik dari rekan setimnya.

Memasuki tahap akhir balapan, pembalap Ducati bernomor #23 itu mengalami kesulitan, lantaran merasa kurangnya cengkeraman. membuatnya tak dapat mempertahankan kecepatan. Namun pembalap kelahiran Rimini ini sukses bertengger di posisi ketiga hingga finis.

Francesco Bagnaia mengatakan, jika dilihat lagi, posisi kedua di bawah kondisi yang berubah-ubah ini adalah hasil terbaik yang bisa kami harapkan. “Begitu mulai hujan, saya lihat Franco (Morbidelli) terjatuh. Saya pun pilih mengendarai motor dengan cara lebih aman,” katanya.

Sementara lanjut Bagnaia, Marc (Marquez) menjadi yang terkuat dan paling berani di antara mereka semua. Dia melakukan yang terbaik untuk tetap berdekatan, dan sempat mencoba memimpin di beberapa kesempatan pada tikungan “Curvone”.

“Sayangnya saya tidak cukup tajam untuk melakukannya. Pada putaran-putaran terakhir, saya melihat jarak Enea naik lebih dari tiga detik dan pada saat itu, saya kehilangan sebagian konsentrasi, juga karena kondisi fisik saya yang tidak ideal,” terangnya.

Sedangkan Bastianini mengaku ini adalah balapan yang cukup aneh dan tidak terduga, tapi tetap menyenangkan. Dia akui tidak sepenuhnya percaya diri pada awal balapan, karena mengalami masalah perut di pagi hari. Begitu hujan turun dan melihat kecelakaan Franco, Bastianini berpikir untuk tidak memacu berlebihan.

“Ada keinginan untuk kembali ke pit dan mengganti motor, tapi untungnya saya memilih tetap berada di lintasan. Menjelang akhir, dengan ban belakang yang halus, saya merasakan penurunan cengkeraman, tapi saya tetap senang bisa finis di podium di depan penonton tuan rumah. Terima kasih kepada tim dan penggemar atas dukungannya ,” paparnya.

Berakhirnya Grand Prix ke-13 musim ini, Bagnaia masih berada di posisi kedua dalam klasemen kejuaraan. Meski dengan jarak yang jauh lebih kecil, hanya 7 poin dari Martin. Enea Bastianini berada di posisi keempat, terpaut 62 poin. Ducati memimpin dengan kokoh di klasemen pabrikan (463), dan tim Ducati Lenovo masih berada di puncak klasemen tim (555 poin). Tim Ducati Lenovo akan kembali beraksi di Sirkuit Dunia Misano “Marco Simoncelli”, dalam dua minggu menuju Grand Prix Emilia-Romagna.


(uda)