Penjualan Mobil

Usai Pecah Rekor, Isuzu Tonjolkan Double Striker

Isuzu mencetak angka penjualan tertinggi sepanjang sejarah, sejak menjejakkan kaki di Indonesia pada tahun 1974 yakni mencapai 33.715 unit. AG-Alun
Isuzu mencetak angka penjualan tertinggi sepanjang sejarah, sejak menjejakkan kaki di Indonesia pada tahun 1974 yakni mencapai 33.715 unit. AG-Alun

Autogear.id – Selesainya masalah keterbatasan chip semikonduktor, dihapuskannya PPKM, pertumbuhan transaksi e-commerce, serta peningkatan harga batu bara dan crude palm oil (CPO) menjadi beberapa poin yang mendorong pertumbuhan signifikan pasar kendaraan niaga di Indonesia.

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sebagai agen pemegang merek (APM), manufaktur dan distributor kendaraan niaga Isuzu di Indonesia, kiranya turut menikmati pertumbuhan menggembirakan dari pasar kendaraan niaga di Indonesia.

Kendati sejumlah pihak mengatakan, kalau tahun ini merupakan tahun “kegelapan”, dimana bayang-bayang resesi global turut menghantui. “Kami percaya Indonesia mampu bertahan dari kekhawatiran tersebut. Memang bagi Isuzu, tahun ini kita bicara lebih challenging lagi. Komunikasi harus berjalan lancar dan harus ada target-target,” ujar Director of Business Solution Directorate IAMI, Rahmat Samulo, Rabu (25/1/2023).

Karena itu dia kembali menekankan, ke depannya Isuzu akan menerapkan strategi “Double Striker”. Ibarat dalam permainan sepak bola ada dua penyerang. Dalam konteks kendaraan niaga ini, lini penjualan dan purnajual menyerang bersamaan. “Bukan hanya sekadar mengutamakan penjualan, lantas mengenyampingkan aftersales atau purnajual. Keduanya harus selaras,” tukas Rahmat.

Baca Juga:
GAIKINDO Berharap Jakarta Auto Week, Pecut Pasar Mobil 2023

Apa yang disampaikan Rahmat diperkuat oleh President Director IAMI, Ernando Demily. Biasanya konsumen membeli kendaraan niaga buat bisnis dan usaha. “Sepertinya tidak ada yang beli truk karena hobi, atau buat sekadar pamer-pamer dan jalan-jalan bersama keluarga. Kebanyakan beli truk buat cari duit,” kata Ernando.

Jadi menurutnya, IAMI harus memperhatikan jangan sampai truk Isuzu pelanggan rusak, dan tidak bisa beroperasional mencari uang. “Nanti repot pelanggan, kendaraan rusak, bingung harus menggaji supir, bayar angsuran lising, dan lainnya. Karena itu layanan purna jual juga sangat penting,” tandasnya.

Bahkan pihak Isuzu memberlakukan metode peminjaman kendaraan kepada pelanggan, bila kondisinya memungkinkan. Selama kendaraan pelanggan sedang diservis sampai pengerjaannya selesai. “Itu bisa didiskusikan kepada kami bila memang perlu dilakukan hal tersebut,” lanjut Rahmat.

Pecah Rekor Dalam Sejarah
Ternyata strategi double striker yang diterapkan Isuzu, tak lepas dari capaian di 2022. Dimana Isuzu berhasil mencatatkan rekor penjualan. “Sepanjang 2022 menjadi tahun paling membanggakan bagi kami, karena berhasil mencatatkan rekor sejarah baru. Mencetak angka penjualan tertinggi, sejak menjejakkan kaki di Indonesia,” jelas Ernando.

Baca Juga:
Fastron Pastikan Dukung Para 'Elite' Unjuk Gigi

Isuzu mencetak angka penjualan tertinggi sepanjang sejarah, sejak menjejakkan kaki di Indonesia pada tahun 1974 yakni mencapai 33.715 unit. Penjualan Isuzu alami peningkatan sebesar 23,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Adapun bicara total penjualan mobil secara nasional tumbuh sebesar 17,4 persen dibanding tahun lalu, dan penjualan kendaraan niaga meningkat 10,6 persen. Sementara Isuzu mengalami pertumbuhan lebih tinggi dari market kendaraan niaga, yaitu sebesar 20,6 persen.

Deputy Division Head of Business Strategy Division IAMI, Rian Erlangga di tempat yang sama mengatakan, Isuzu Elf dari kelas light truck memegang peranan penting sebagai tulang punggung Isuzu, dengan volume penjualan 16.192 unit dan market share 25,1 persen.

Diikuti oleh varian di kelas medium pick up, Isuzu Traga dengan penjualan sebanyak 12.921 unit dan market share 40,2 persen. Kemudian dari kelas medium truck, penjualan Isuzu Giga sebanyak 3.370 unit dan market share 12,9 persen. “Sisanya penjualan Isuzu D-Max dan Isuzu Mu-X,” jelas Rian.


(uda)