Autogear.id – Merek BYD singkatan dari Build Your Dreams, berkomitmen melakukan pengembangan beberapa produk dala industri global. Seperti railway train, baterai, dan kendaraan listrik atau New Energy Vehicle (NEV). Sebagai produsen NEV, BYD mengaku saat ini mampu melakukan penjualan lebih dari enam juta unit.
Perusahaan yang berkantor pusat di Shenzhen, Guangdong, China, ini melakukan investasi dalam penelitian dan pengembangan, dan telah menghasilkan sejumlah teknologi untuk membangun ekosistem tanpa emisi.
“Produk-produk NEV dari BYD didorong keunggulan teknologi, seperti baterai Lithium-ion berdensitas energi tinggi yang menawarkan jangkauan lebih jauh, serta platform Blade Battery yang aman dan tahan lama,” ujar Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao.
Produk NEV dari BYD saat ini telah tersebar di 70 negara dan 400 kota yang berada di enam benua. Kepercayaan terhadap BYD dibangun melalui reputasi e-platform elektronik gabungan dari berbagai teknologi, seperti baterai lithium-ion, motor listrik, dan sistem kontrol elektronik.
Integrasi ketahanan, keselamatan, teknologi, dan kecerdasan membuat kinerja e-platform NEV BYD menjadi efisien. Pada e-platform buatannya, BYD menempatkan motor, gearbox, inverter, konverter DC/DC, dan komponen penting lain dalam satu unit. Sehingga terjadi penghematan ruang body mobil, dapat mengurangi berat, meningkatkan efisiensi, dan memaksimalkan ruang untuk kabin lebih luas.
Model-model NEV BYD mulai dari mobil penumpang seperti sedan mewah, Han EV, Dolphin, hingga bus listrik di sejumlah kota besar. Selain itu, teknologi BYD tidak hanya terbatas pada kendaraan. Melainkan juga mengembangkan infrastruktur pengisian daya dan solusi manajemen energi pintar.
“BYD adalah sebuah mimpi yang ingin kami bangun dengan seluruh resources yang kami miliki. Keyakinan untuk mewujudkan sebuah masa depan lebih baik, melalui ragam inovasi yang kami tawarkan,” jelasHead of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan.
Diketahui, awal BYD masuk ke Indonesia pada 2018, untuk mendukung segmen kendaraan umum. Digunakan untuk bus listrik Transjakarta dan taksi Blue Bird. Melihat besarnya peluang pasar yang didukung respon positif, BYD menyatakan kesiapan untuk memasuki pasar otomotif Indonesia, khususnya segmen mobil listrik pada awal semester 2024.
Sejalan dengan itu, BYD juga akan membangun kemitraan lokal dengan dealer mobil lokal, guna meningkatkan investasi. Serta turut berpartisipasi dalam revolusi otomotif yang sedang terjadi di Indonesia. Permintaan pasar Indonesia yang tinggi terhadap kendaraan elektrik, sejalan visi misi BYD untuk membangun ekosistem tanpa emisi melalui NEV.
(uda)