Autogear.id – Honda Prospect Motor (HPM) memperkenalkan Brio terbaru dengan sejumlah penyegaran dan minor change alias ubahan ringan. Namun ternyata dari sekian penyegaran yang terdapat pada produk yang diperkenalkan di kawasan elit Mega Kuningan, Jakarta Selatan ini. Honda belum menyematkan fitur Honda Sensing kepada mobil kompak tersebut.
Seperti diketahui, Honda Sensing merupakan fitur teknologi keselamatan unggulan ciri khas Honda, yang umumnya disematkan pada mobil-mobil kelas atas produksinya. Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM Yusak Billy dalam keterangannya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan menyampaikan, alasan Brio facelift tak punya fitur Honda Sensing.
Menurutnya, hal itu terkait erat dengan masalah harga yang mereka tetapkan pada produk anyar tersebut. "Kalau ditambah dengan Honda Sensing, maka yang akan jadi persoalan adalah harganya," kata Billy di sela-sela acara peluncuran, pekan lalu. "Fitur Honda Sensing itu berkisar Rp20 juta," lanjutnya.
Dikatakannya, walaupun tanpa Honda Sensing, Brio terbaru telah dibekali fitur keselamatan seperti Dual Front SRS Airbags, struktur rangka G-CON + ACE, serta sistem pengereman ABS + EBD. Mobil ini lanjut Billy, juga telah lolos serangkaian uji coba keselamatan. Alhasil konsumen bisa lebih tenang sewaktu mengendarainya. Diklaim, Brio terbaru sudah mendapat sertifikat resmi ASEAN NCAP.
Baca Juga:
Ikutan PEVS Tahun Ini Kymco Unggulkan Dua Variannya, Apa Saja?
Merupakan sertifikat yang dirilis melalui program penilaian independen, terhadap kinerja keselamatan mobil penumpang yang dipasarkan di kawasan Asia Tenggara. "Kami sampaikan, Honda Brio terbaru ini sudah mengantongi sertifikat ASEAN NCAP 4 bintang. Artinya, nilai 4 bintang itu sudah sangat bagus," jelas Billy.
Sejumlah fitur terbaru yang diaplikasikan pada unit tersebut juga sudah berdasarkan riset dan pembelajaran yang dilakukan kepada konsumen. Sehingga menurut petinggi Honda mobil di Indonesia tersebut, Brio facelift ini sudah sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen di Tanah Air. "Apakah ini must, wants, atau nice to have, itu semua dipelajari. Kemudian keluarlah fitur-fitur smart entry, start stop button yang dibutuhkan konsumen Brio RS," ungkapnya.
Pabrikan Honda beralasan, dengan melakukan hal tersebut maka apapun produk yang dirilis benar-benar yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen. “Kalau konsumen hanya butuh tapi dia tidak mau, misalnya apapun kita sematkan fiturnya, harganya kemudian jadi naik sekian, dia tidak mau beli. Jadi itu yang menantang kita, apa saja fitur-fitur yang diinginkan konsumen," pungkasnya.
(uda)