Kemenangan Ganda Pertama Bastianini pada Peringatan 75 Tahun MotoGP

Kemenangan Ganda Pertama Bastianini pada Peringatan 75 Tahun MotoGP
Kemenangan Ganda Pertama Bastianini pada Peringatan 75 Tahun MotoGP

Autogear.id – Enea Bastianini raih podium, dan tim Ducati Lenovo menjadi protagonis mutlak pada Monster Energy British Grand Prix. Ini menjadi kemenangan perdana Bastianini pada musim ini, dalam balapan luar biasa 20 putaran di Silverstone. Sedangkan Francesco Bagnaia melintasi garis finish pada urutan ketiga, setelah memimpin lebih dari setengah balapan.

Bastianini memulai dengan baik dari posisi ketiga di grid, kemudian berada di posisi kedua pada tikungan pertama. Dua putaran pembukaan tidak begitu baik bagi pembalap Ducati bernomor balap 23 ini. Dia bikin beberapa kesalahan, sehingga kehilangan dua posisi.

Seiring berjalannya balapan, Enea sukses menemukan keselarasan tepat dengan mesin Desmosedici GP-nya, sewaktu menyalip Aleix Espargaro, dan sebelum mengejar duo terdepan Martin dan Bagnaia. Sisa tujuh putaran, Bastianini manfaatkan kesalahan kecil dari rekannya, dan naik ke posisi kedua dengan jarak satu detik ke depan.

Berkat kecepatan tak tertandingi di tahap akhir, dia berhasil mengejar rivalnya dan memimpin pada putaran kedua terakhir. Akhirnya menyentuh finish dengan margin 1,9 detik. Ini adalah kemenangan ganda pertama Bastianini, dalam peringatan 75 tahun MotoGP.

"Itu adalah balapan sulit, karena saya buat beberapa kesalahan dalam dua putaran pertama dan kehilangan sejumlah posisi. Kemudian, saya berhasil menemukan kepercayaan diri kembali ke grup terdepan. Pertama-tama saya perkecil jarak ke Aleix (Espargaró), yang tidak mudah untuk dilewati, kemudian ke Pecco,” ungkap Bastianini.

Dia tambahkan, dalam empat-lima putaran terakhir, Jorge melaju kencang dan tidak mudah mengejarnya. Menurutnya ini adalah perasaan yang luar biasa, untuk kembali ke puncak podium. “Saya sudah bekerja keras pada diri saya sendiri: saya menganalisis paruh pertama balapan, hal-hal positif dan negatifnya,” jelasnya.

Secara umum, sampai sekarang Bastianini merasa kecepatannya tinggi. Tetapi jelas kinerja kualifikasi pasti memiliki dampak negatif dalam banyak kesempatan. “Saya coba kuatkan mental untuk menghindari terjebak dalam ketidaksiapan situasi. Saya berharap bisa melanjutkan seperti ini," pungkas pembalap tersebut.

Sementara Bagnaia menikmati start sempurna dan memimpin, saat lapangan MotoGP masuk tikungan pertama. Juara dunia bertahan itu pertahankan posisi pertama, hingga sembilan putaran terakhir. Namun dua putaran kemudian, dia disalip rekannya.

Masuk lap akhir, dia tak bisa mempertahankan performa baik yang ditunjukkan di paruh pertama balapan, karena masalah grip. Meski begitu, Pecco berhasil atur situasi dan selesaikan balapan di posisi ketiga.

Ketika Grand Prix ke-10 musim ini mendekati akhir, Bagnaia kini berada di posisi kedua klasemen kejuaraan, tiga poin di belakang Martin. Bastianini kokohkan posisi ketiga, dan perkecil jarak ke puncak menjadi 49 poin.

Ducati kuat di puncak klasemen pabrikan dengan 352 poin, dengan tim Ducati Lenovo memimpin klasemen tim, 430 poin. Tim ini akan kembali beraksi di Spielberg, Austria, untuk balapan ke-11 musim MotoGP 2024.


(uda)