Bagaimana Cara Kerja Asuransi Kendaraan Berbasis Syariah?

Begini Cara kerja asuransi kendaraan bermotor yang berbasis syariah - IG Zurich
Begini Cara kerja asuransi kendaraan bermotor yang berbasis syariah - IG Zurich

Autogear.id – Belakangan ini asuransi kendaraan bermotor berbasis syariah kian diminati masyarakat. Walaupun kemudian timbul pertanyaan, bagaimana cara kerja asuransi kendaraan bermotor berbasis syariah?

Dipaparkan oleh Chief Sales and Distribution Officer Zurich Syariah, Auralusia Rimadiana, pada dasarnya asuransi kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat yang berbasis syariah seperti Zurich Syariah, dikelola dengan prinsip saling tolong-menolong (ta’awun). 

Selain itu, asuransi berbasis syariah ini mengalokasikan sebagian nilai kontribusi nasabah, untuk berbagai bentuk kegiatan sosial yang dapat membantu kesejahteraan masyarakat. “Asuransi ini juga memberikan nilai ekonomis, berupa pengembalian surplus di akhir periode bagi nasabah yang tidak pernah mengajukan klaim,” jelasnya di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kemudian beragam manfaat juga diberikan oleh asuransi berbasis syariah. Misalnya saja dalam produk Autocillin Syariah, nasabah dapat menikmati layanan Autocillin Garage, yang merupakan jaringan bengkel rekanan mereka di seluruh Indonesia.

Lalu ada juga manfaat penggantian berupa mobil baru, atas penutupan asuransi untuk mobil dengan usia maksimum satu bulan. Sejak pembelian yang mengalami rusak total akibat kecelakaan pada enam bulan pertama periode asuransi. Tak ketinggalan layanan bantuan darurat, seperti bantuan mobil derek, ambulans, hingga Emergency Roadside Assistance (ERA).

Untuk Motopro Syariah, nasabah dapat menerima manfaat perlindungan atas kerusakan total akibat kebakaran, pencurian, bencana alam, dan kecelakaan. Di samping itu, nasabah juga dapat menerima manfaat asuransi berupa biaya pengobatan (secara reimbursement) bagi pengendara akibat kecelakaan berkendara. Juga perlindungan atas kerusakan total yang disebabkan oleh banjir, badai, tanah longsor, gempa bumi, hingga letusan gunung berapi.

“Meski ragam produk yang dijelaskan untuk memberikan perlindungan untuk TLO (total lost only) dan comprehensif, namun bagi nasabah yang ingin memiliki perlindungan tambahan untuk huru-hara, ancaman terorisme dan akibat dari bencana alam, tentu sangat bisa dilakukan,” kata Auralusia Rimadiana.

Terpenting dari itu semua, menurut Rimadiana, adalah bagaimana kemudahan klaim bisa dilakukan, untuk membuat pengalaman berasuransi bisa lebih menarik minat masyarakat.

Potensi Tinggi di Mudik Lebaran

Menyangkut mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Zurich sebagai salah satu perusahaan asuransi yang menggunakan sistem syariah optimistis lini bisnis kendaraan bermotornya akan dinikmati. Terutama dengan potensi mobilisasi masyarakat yang tinggi saat mudik.

Apalagi dari data yang mereka himpun, menunjukan pertumbuhan signifikan dengan Autocillin Syariah (untuk mobil) yang mencapai 29 persen dan Motopro Syariah (untuk motor) mencapai 25 persen, dibandingkan tahun sebelumnya.

Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah), Hilman Simanjuntak mengatakan, asuransi kendaraan bermotor masih menjadi salah satu penyumbang terbesar. Terutama atas pertumbuhan industri asuransi umum di tahun 2023. Sayangnya, persentase mereka yang berasuransi masih sekitar 5 persen, dari jumlah total penduduk Indonesia. 

"Tentu potensi untuk pasar asuransi di Indonesia masih sangat besar, sekitar 95 persen. Kami di Zurich Syariah sadar betul akan hal itu. Oleh sebab itu, kami menggandeng beberapa mitra seperti perusahaan pembiayaan untuk mempermudah cara klaim, dan menarik minat masyarakat,” terangnya.

Lanjut Hilman, begitupula menjelang liburan hari raya, kami optimistis penjualan Autocillin Syariah dan Motopro Syariah akan meningkat, dan menjadi pilihan masyarakat untuk proteksi dari resiko-resiko berkendara," ujarnya di lokasi yang sama.


(uda)