Autogear.id: Formula Electric atau Formula E memang diprediksi jadi ajang balap single seater masa depan jika suatu saat regulasi Formula One (F1) semakin ketat. Namun menurut Presiden The Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), Jean Todt menjelaskan bahwa ajang balap mobil listrik tersebut tidak serta-merta jadi ancaman buat F1.
Ia mengatakan hal tersebut lantaran performa mobil listrik dengan kabin terbuka ini masih jauh dari performa mobil-mobil F1. Kemudian daya tarik balap ini juga masih jauh dari daya tarik balap F1 sekarang. Meski sedikit demi sedikit balap yang suaranya mirip dengan balap mobil remote control itu mulai banyak peminat.
"Anda tidak bisa serta-merta mengatakan bahwa Formula E bakal menggantikan ajang balap F1. Dari sisi performa dan regulasi balapan saja sangat berbeda. Misalnya perbedaan panjang balapan dan kecepatan rata-rata yang bisa dicapai tiap mobil. Kalau mobil-mobil di Formula E hanya mampu mencapai rata-rata kecepatan 118 untuk setiap 15 menit, mobil F1 bisa dua kali dari catatan kecepatan rata-rata tersebut," klaim Todt.
Ia melanjutkan bahwa belum ada satu pun mobil listrik yang mampu mencapai kecepatan lebih dari 300 kilometer per jam saat ini. Kalaupun itu akan terjadi, rasanya butuh waktu sampai 10 tahun atau satu dekade untuk menyamai performa tersebut.
Limitasi kecepatan maksimal yang bisa dicapai oleh mobil-mobil listrik ini, menjadi jaminan bahwa ajang balap F1 masih akan terus eksis untuk beberapa tahun ke depan. Hal itu juga yang membuat penyelenggara balapan dan penyusun regulasi masih mempertahankan regulasi mesin V6 1,600 cc turbo hybrid yang sudah digunakan sejak 2014 lalu.
"Secara logis, mesin hybrid adalah pilihan yang sangat realistis. Sekarang tugas regulator adalah merancang penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan."
Dari rancangan besar yang dibangun oleh FIA, seharusnya ajang balap F1 ini bisa mereduksi emisi gas buang hingga nol persen pada 2030. Ketika target itu tidak bisa terpenuhi, ini berarti saatnya ajang Formula E bisa jadi pilihan. Tapi itu pun dengan syarat performanya sudah bisa mendekati performa mobil-mobil Formula 1 saat ini.
(uda)