Autogear.id - Kondisi cuaca di Indonesia sepertinya sudah masuk musim hujan. Beberapa komponen motor perlu mendapat perhatian khusus.
Salah satu komponen yang perlu mendapat perhatian khusus, terutama di musim hujan adalah sistem pengereman, yaitu rem cakram. Agar sistem pengereman pada motor tetap berfungsi dengan baik.
Diungkapkan Johannes B.M.S, Chief Yamaha DDS 3 mencakup Jawa Tengah – DIY, hujan sudah kerap turun menjelang akhir tahun ini.
“Karena itu para pengendara motor perlu memperhatikan perawatan rem cakram, sebagai salah satu bagian komponen pengereman motor”, terang Johannes.
Lebih lanjut, ia pun berbagi tips ringan seputar perawatan rem cakram di kala musim penghujan. Agar kinerjanya selalu dapat bekerja dengan baik.
1. Bersihkan dari air hujan
Seperti diketahui rem berperan mengurangi kecepatan kendaraan, sehingga kita dapat mengatur kecepatan sesuai kondisi yang dihadapi.
Bila berkendara dalam kondisi hujan, maka setelah penggunaan motor sebaiknya bersihkan cakram dari air hujan.
Cukup dengan cara sederhana, yakni siram cakram dengan air bersih. Atau gunakan brake cleaner yang direkomendasikan.
2. Keringkan rem cakram
Setelah itu, pengguna bisa mulai mengeringkan bagian-bagian yang dapat dijangkau, dengan menggunakan kain majun yang bersih, sembari roda diputar perlahan.
Mempermudah melakukan cara ini, posisikan kendaraan pada main stand atau standar tengah yang terdapat di motor tersebut.
Mengeringkan rem cakram bertujuan menghilangkan kotoran dan lumpur menempel, akibat terbawa air hujan, yang berisiko mengakibatkan karat dan rem cakram menjadi seret.
3. Analisa kondisi rem lewat timbulnya suara
Pemilik motor bisa mengenali suara-suara yang timbul saat pengereman, sebagai salah satu indikator kondisi pengereman kendaraan kita.
Suara yang timbul, pada umumnya suara mendecit. Berarti ada kotoran di antara kampas rem dengan piringan cakram.
Suara yang timbul merupakan penanda, risiko daya cengkram rem cakram berkurang. Sehingga pengereman menjadi kurang optimal.
Jika suara gesekan terdengar cukup keras, merupakan ciri kampas rem sudah mendekati limit batas ketebalan. Untuk penanganannya, disarankan mengganti kampas rem.
4. Pakai suku cadang asli
Menjaga supaya performa pengereman tetap optimal, disarankan menggunakan suku cadang asli.
“Misalnya Yamaha Genuine Part, dengan jaminan kualitas dan keaslian. Produk ini pun dipastikan bisa diperoleh di seluruh jaringan bengkel resmi Yamaha,” aku Johannes.
5. Gunakan minyak rem sesuai spesifikasi
Dalam dunia pengereman motor, ada 2 macam spesifikasi minyak rem yang disarankan, yaitu DOT 3 dan DOT 4. Sebetulnya, beda keduanya tidak terlalu signifikan. Di antaranya perbedaan zat aditif yang terkandung di dalamnya serta beda titik didih.
“Namun buat pengguna motor Yamaha bersistem pengereman ABS, sebaiknya gunakan spek minyak rem DOT 4. Agar pengereman optimal, sekaligus menjaga komponen ABS lebih awet dan tahan lama”, sergahnya.
6. Rawat berkala di bengkel resmi
Menjaga performa pengereman dan komponen ABS agar awet dan tahan lama tersebut, disarankan melakukan penggantian minyak rem secara berkala setiap 20.000 km.
Lakukan perawatan berkala pemeriksaan seluruh komponen kendaraan setiap 3.000 km/3 bulan sekali. Percayakan motor di bengkel resmi terdekat.
“Selain jaminan keaslian dan kualitas suku cadang, Anda juga akan dilayani oleh teknisi-teknisi yang berpengalaman dan terampil”, tutup Johannes.
(acf)