Ini Materi Edukasi Keselamatan Berkendara untuk Anak Usia Dini

Orang tua mengendarai motor bersama anaknya (foto Pixabay)
Orang tua mengendarai motor bersama anaknya (foto Pixabay)

Autogear.id – Hingga saat ini hampir semua orang menggunakan kendaraan roda dua untuk bepergian. Baik itu sebagai pengendara, maupun penumpang. 

Karena itulah, sedikit banyak dibutuhkan pemahaman. Tentang keselamatan berkendara, serta perilaku tertib berlalu lintas yang baik dan benar di jalan raya.

Edukasi keselamatan berlalu lintas kiranya wajib dipahami seluruh lapisan masyarakat. Tanpa terkecuali, bisa diajarkan kepada masyarakat sejak usia dini. 

Mulai dari anak-anak di bawah umur, seperti murid-murid pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), dan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD).

Seperti dijelaskan Ludhy Kusuma, Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora (DAM), bahwasanya pendidikan sejak dini kepada anak di bawah umur merupakan hal yang sudah sewajarnya dilakukan. 

Mengapa demikian? Menurutnya, agar anak-anak sudah mendapatkan ilmu dan pemahaman. Misalnya melalui metode bermain dan belajar, mengenai keselamatan berkendara sejak mereka kecil. 

“DAM sendiri melalui tim instruktur safety riding secara rutin memberikan pelatihan keselamatan berkendara untuk anak-anak di bawah umur,” terang Ludhy.

Pendidikan sejak dini kepada anak-anak di bawah umur, lanjut Ludhy, kelak merupakan kunci utama terciptanya zero accident di Indonesia. 

“Pendidikan mengenai keselamatan akan tertanam di dalam diri anak-anak. Dengan harapan, akan teraplikasikan pada kehidupan ketika mereka dewasa. Kesadaran untuk tetap cari aman kemanapun mereka berkendara,” urainya.

Untuk menumbuhkan kesadaran mengenai keselamatan berkendara sejak dini, materi yang diberikan juga beragam. Diantaranya pentingnya menggunakan helm dan jaket saat berkendara. 

Lalu bagaimana cara dibonceng yang benar, ketika mengendarai motor bersama orang tua. Kemudian edukasi menyeberang di jalan raya, cara menggunakan sepeda yang aman, hingga memberikan edukasi pula kepada orang tuanya mengenai keselamatan berkendara.

Selain kesadaran mengenai keselamatan berkendara, anak-anak juga diberi pemahaman mengenai ilmu dasar rambu-rambu lalu lintas. Mulai dari warna, bentuk gambar, dan arti dari masing-masing rambu tersebut. 

“Hal itu dilakukan dengan menggunakan metode bermain sambil belajar. Dengan demikian anak-anak akan lebih mengerti, dan bersenang-senang bersama para instruktur yang mengajar,” ucap Ludhy.

Semangat hastag #Cari_Aman, diakui Ludhy juga ditanamkan kepada anak-anak. Supaya mereka mengetahui, bahwa dengan mengusung #Cari_Aman, selain merasa nyaman dan aman ketika dibonceng oleh orang tua, juga akan membuat mereka terlihat lebih keren saat berpergian.


(acf)