Mengenal Fungsi dan Tips Menggeser Tuas Transmisi Saat Menggunakan Mobil Matic

Transmisi mobil matic (Gambar oleh Pexels dari Pixabay)
Transmisi mobil matic (Gambar oleh Pexels dari Pixabay)

Autogear.id - Tak bisa dipungkiri, mobil dengan transmisi otomatis saat ini begitu digemari sebagian besar masyarakat perkotaan. Menggunakan mobil dengan transmisi otomatis membuat pengendara lebih nyaman, terutama menghadapi kondisi jalan yang kerapkali dilanda kemacetan. 

Tetapi yang perlu selalu diingat, mengendarai mobil dengan transmisi otomatis harus sesuai dengan fungsinya. Umumnya, tuas transmisi pada mobil matic biasanya terdapat susunan P-R-N-D-D3-2-L.

Berikut, fungsi huruf dan angka yang terdapat pada tuas mobil matic:

  • P (Parking): Pengemudi disarankan mengarahkan tuas ke huruf P saat parkir. Fungsinya adalah untuk mengunci mesin mobil agar tidak bergerak.
  • R (Reverse): Sesuai dengan namanya, reverse berarti balik. Jadi, tuas ini berfungsi untuk  menggerakkan mobil secara terbalik, alias mundur.
  • N (Neutral): Tuas ini berfungsi untuk membuat posisi mesin dalam keadaan netral (tidak bisa bergerak maju atau mundur). Tuas ini biasanya digunakan saat mobil sedang berhenti sejenak, atau ketika kondisi jalan macet.
  • D (Drive): Tuas ini digunakan ketika mobil sedang bergerak dalam kondisi jalan yang normal (bukan tanjakan). Dalam posisi ini, pengemudi hanya tinggal menginjak pedal gas dan secara otomatis mesin akan mengatur perpindahan gigi (persneling).
  • 3: Tuas ini digunakan ketika pengemudi ingin membatasi rasio gigi (persneling) hanya sampai gigi 3 saja.
  • 2 atau Second: Tuas ini biasanya digunakan saat mobil menghadapi medan atau jalan yang menanjak tapi tidak terlalu curam atau engine brake ketika melewati jalan menurun.
  • L (Low): Tuas ini berfungsi untuk memerintahkan mesin untuk menggunakan rasio gigi (persneling) rendah atau gigi satu saja. Tuas ini digunakan ketika mobil melewati tanjakan atau turunan yang curam.    

Selain mengetahui fungsi tuasnya, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan ketika mengendarai mobil matic. Misalnya aktivitas menggeser tuas transmisi mobil. 

Ada pertanyaan, amankah bila pengemudi menggeser tuas transmisi otomatis saat mobil sedang berjalan? Berikut 4 tipsnya.

1. Saat akan parkir atau mundurkan mobil

Tidak semua transmisi harus dipindahkan, dalam keadaan mobil berhenti. Ada pengecualian untuk posisi transmisi antara R dan P.

Memindahkan posisi transmisi dari D ke R atau P, mobil tentu akan berhenti mendadak, jika dilakukan saat keadaan berjalan.

Perpindahan transmisi yang dilakukan secara kasar tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada komponen transmisi.

Sebaiknya tunggu sampai mobil benar-benar berhenti, baru pindahkan transmisi dari D ke posisi R atau P.

2. Ketika mobil akan menanjak

Lain cerita ketika memindahkan transmisi dari D ke posisi 3, 2, atau L agar mobil punya tenaga untuk menanjak.

Diketahui, posisi transmisi L diperlukan saat jalan menanjak. Perumpamaan dengan mobil manual, transmisi L sama dengan Gigi 1.

Jadi, bila sudah melewati jalan menanjak dan selanjutnya melewati jalanan landai atau menurun, pastikan sudah memindahkan posisi transmisi L.

Jika terlalu lama di posisi L sedangkan sudah memasuki jalan landai, berisiko membuat kopling transmisi cepat panas bahkan bisa terbakar. Maka ubahlah posisi L tersebut ke posisi D, saat kondisi jalanan sudah datar.

3. Terjebak kemacetan

Memindahkan transmisi saat berkendara di kemacetan lalu lintas merupakan hal lumrah. Tapi jika terlalu sering memindahkan transmisi, sebenarnya berisiko mengganggu komponen di dalam gearbox.

Mobil bertransmisi otomatis sejatinya memiliki kompensasi, ketika berhenti hanya beberapa detik, tekanan pada gearbox akan berkurang. Sehingga tak perlu menggeser transmisi dari D ke N atau sebaliknya.

Bila tidak terjadi kemacetan yang bikin mobil benar-benar berhenti, misalnya jalan tersendat, lebih baik cukup mainkan pedal rem.

4. Mengemudi di jalan menurun

Menyetir mobil di jalan menurun disarankan menggunakan transmisi rendah. Bila mengendarai mobil matik, posisikan transmisi pada 2 atau L, agar ada tambahan engine brake untuk membantu pengereman dan deselerasi.

Dengan memanfaatkan engine brake pada jalan menurun, bisa membuat sistem pengereman, khususnya bagian piston rem tidak overheat dan akhirnya blong.

Jalan menurun di sini bukan hanya di daerah pegunungan, tetapi juga ketika di jalan raya atau tol. Lebih fokus lagi jalan menurun yang melingkar, seperti keluar dari tempat parkir pusat perbelanjaan.


(acf)