Autogear.id - Membeli atau menjual barang otomotif di balai lelang sepertinya kian hari semakin ngetren. Tentu banyak alasan, yang bikin konsumen lebih memilih membeli atau menjual di balai lelang.
Salah satu faktor adalah harga yang kompetitif. Bila beruntung, bisa mendapat barang jauh di bawah atau di atas harga pasaran. Namun yang perlu diperhatikan adalah, bagaimana caranya agar tidak seperti peribahasa; ‘membeli kucing dalam karung’.
Karena kita tidak tahu siapa pemilik awal barang, kemudian barang tersebut dipasarkan di balai lelang. Lalu kita sebagai pembeli kejeblok, ternyata barang tidak seperti yang kita duga. Misalnya kondisi barang sudah tidak layak untuk dimiliki, dan alasan lainnya.
Balai Lelang Sun menyadari hal itu. Sebagai balai lelang yang berdiri sekitar satu dekade, mereka tidak ingin mengecewakan para pelanggannya baik penjual maupun pembeli.
Bahkan balai lelang ini semakin berupaya memanjakan dan mempermudah pelanggan setia, dengan memperkenalkan website terbaru. Sehingga pelanggan bisa melakukan segala aktifitas lelang melalui platform online, di samping lewat offline.
“Visi misi kami ingin menjadi balai lelang terpercaya, dan bisa melayani pelanggan dengan baik. Serta membangun citra balai lelang dengan layanan prima dan jaringan bisnis yang luas serta andal”, tutur Jane Effendy, Direktur Balai Lelang Sun.
Dikatakan Jane, Balai Lelang Sun yang salah satu keunggulannya adalah menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia sebagai balai lelang serba-serbi. Dimana konten di dalamnya melelang berbagai barang non otomotif juga.
Remi Trianto, Division Head Balai Lelang Sun dalam kesempatan yang sama mengatakan, selama ini Balai Lelang Sun yang telah memiliki 5 (lima) cabang offline di Makassar, Semarang Pekanbaru, Surabaya dan Jakarta ini cukup fokus di barang-barang otomotif.
“Sebelum ada lelang serba-serbi, bisa dibilang 100 persen kami konsentrasi di lelang otomotif, bermain di lelang mobil. Tapi dengan ada lelang serba-serbi ini, mungkin prosentasenya sekitar 70 persen otomotif, 30 persen serba-serbi”, urai Remi.
Harapannya, lanjut Remi, dengan adanya lelang serba-serbi bisa lebih menjangkau semua lapisan masyarakat. “Karena kami siap melelang berbagai macam barang. Mulai dari gadget, alat elektronik, sampai item-item unik macam lukisan, bahkan ikan cupang.
“Walaupun tetap 70 persen otomotif, dan dari prosentase itu masih didominasi mobil. Untuk kendaraan motor dan niaga perlahan kami gencarkan”, ungkapnya.
Remi pun lantas berbagi tips, bagaimana cara agar tidak kejeblok dalam memilih barang di balai lelang. Dijelaskan Remi, umumnya barang ‘tarikan’ atau sitaan dari lising atau lembaga pembiayaan itu barang apa adanya.
1. Pelanggan lihat langsung
“Kami sudah bekerja sama dengan lembaga-lembaga pembiayaan yang besar dan terpercaya. Kami bisa kasih daftar misalnya Avanza 2013 tipe G, kondisinya kelas C. Tetapi ya semua itu umumnya barang apa adanya, ketika ditarik oleh lising,” sergahnya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan sebaiknya pelanggan datang langsung melihat fisik kendaraan atau barang lelangnya. Periksa detail interior dan eksteriornya, sehingga bisa diperhitungkan estimasi biaya perbaikan.
2. Periksa surat-suratnya
Barang lelang otomotif, belum tentu pajaknya hidup. “Biasanya sih mati,” tukas Remi. Nah, sebaiknya pelanggan mengecek keaktifan surat-surat kendaraan yang dilelang tersebut melalui Samsat online.
Nanti akan keluar informasi pajak kendaraan tersebut mati berapa tahun. Siapa pemiliknya, semua data-data yang dibutuhkan nanti akan terlihat. “Jadi pelanggan dapat menghitung sendiri estimasi biaya pengurusannya”, katanya.
3. Bawa mekanik sendiri
Dalam membeli mobil lelang. Sebaiknya tidak asal percaya 100 persen kalau barang itu baik. Walaupun di Balai Lelang Sun sudah jaminan, kualitas dan kepemilikan barangnya jelas.
“Ketika membeli mobil di balai lelang, bandingkan apakah harganya sesuai, di bawah atau di atas harga pasar? Hendaknya dalam memeriksa kendaraan, pelanggan juga membawa sendiri mekanik yang terpercaya, agar hasilnya lebih memuaskan”, jelasnya.
Untuk mengikuti lelang di website atau offline Balai Lelang Sun, pastikan punya Nomor Peserta Lelang (NPL). Kemudian masuk ke website, lalu klik menu lelang. Nanti akan ada info jadwal lelang.
“Selanjutnya masuk ke event lelang yang diikuti, lakukan bidding (lelang) jika sudah berubah warna hijau, kalau masih warna merah belum bisa lakukan bidding. Di dalam website, ada blok biru sebagai penawaran dari balai lelang, tersedia real time 30 detik. Jika tidak ada yang bidding lagi, maka Anda berhak menang”, urainya.
Setelah event berakhir, akan ada notifikasi pemenang lelang beserta harga akhir barang. Pemenang lelang bisa lanjut melunasi barang dengan megisi data pelunasan. Sebelumnya pelanggan harus deposit minimal Rp500 ribu. Bila menang lelang, pelanggan tersebut tinggal melunasi sisa harga barang.
Setelah proses itu semua, akan ada notifikasi keluar bertuliskan ‘berhasil’. Pemenang lelang tinggal tunggu verifikasi admin, yang akan menotifikasi proses pelunasan. Selanjutnya barang bisa diambil pelanggan ke lokasi cabang balai lelang.
(acf)