Autogear.id: Produsen motor asal Inggris, Norton yang tengah dilanda krisis akhirnya menjual hak cipta untuk platform mesin 961 kepada perusahaan China, Jinlang.
Pihak Jinlang sudah mencapai kesepakatan dengan CEO Norton, Stuart Garner sejak akhir Desember lalu. Hal ini menyusul kegagalan Norton mendapatkan investor baru.
Jinlang mengatakan kesepakatan ambil alih platform mesin 961 ini juga termasuk semua komponen mesin. Nantinya mesin karya Norton ini akan dikembangkan lagi oleh Jinlang dengan melibatkan mitra perusahaan lain.
"Kami akan bekerja dengan mitra desain kami di Italia untuk mengembangkan sepeda motor baru menggunakan mesin 961, yang akan kami jual di seluruh dunia," kata juru bicara Jinlang dikutip dari Motorcylenews, Kamis (2/4/2020).
Meski demikian, belum dijelaskan jenis motor apa yang akan memakai mesin 961 tersebut. Jinlang sendiri merupakan perusahaan mensuplai mesin untuk merk sepeda motor China yakni Zongshen.
Sementara itu, bos Norton Stuart Garner menambahkan pihaknya menjual platform mesin 961 karena Norton sendiri saat ini sudah mengembangkan mesin baru 650cc. Nantinya mesin yang dijual oleh Jinlang hanya untuk dijual di pasar Eropa dan Amerikal, sedangkan pasar Eropa tetap menjadi jatah Norton.
Kami telah mengembangkan platform 650cc untuk diri kami sendiri dan setelah berbicara dengan Zongshen, kami benar-benar secara terpisah mengembangkan mesin berkinerja rendah. Mesinnya dirancang murah dan diproduksi massal, hanya digunakan di kawasan Asia atau Amerika Selatan. Mesin dan motor itu tidak datang ke Eropa,” beber Garner.
Norton tetap dibidik Pengadilan Inggris
Penjualan hak cipta mesin 961 milik Norton ke Jinlang sama sekali tidak menyelesaikan hutang dan tunggakan pajak, serta kasus administrasi Norton di Inggris. Perusahaan yang berdiri di Birmingham tersebut diminta untuk menyelesaikan audit aset Norton dan mengeluarkan pernyataan kepada kreditor dalam waktu dekat.
Tak hanya itu, Garner juga sedang diselidiki oleh Ombudsman Inggris setelah 30 investor mengeluhkan skema yang dijalankan Norton, termasuk kerugian mencapai 170.000 poundsterling. Sidang sudah digelar pada bulan Februari, namun bos Norton tersebut tidak hadir.
Putusan dijadwakan akan keluar pada Mei 2020. Dari kesimpulan sementara Stuart Garner menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas semua kasus tersebut. Efek terburuknya adalah Norton akan bangkrut total dan semua aset pabrikan motor yang cukup eksis di motorsport tersebut bakal disita.
(uda)