Tips Berkendara

Tips Berkendara saat Hujan, Abaikan Protokol 3M

Hati-hati berkendara saat kondisi hujan. (foto: innova community)
Hati-hati berkendara saat kondisi hujan. (foto: innova community)

Autogear: Mengemudi saat kondisi hujan memiliki potensi bahaya. Alasannya antara lain karena daya pandang berkurang, daya cengkram ban berkurang dan beberapa hal lainnya yang membuat pengemudi sulit mengontrol kendaraan secara maksimal. 

Berdasarkan ramalan BMKG mulai Januari hingga Februari 2021, musim hujan masih akan melanda beberapa daerah di Indonesia, karena itu ada baiknya kita memahami tips berkendara khususnya saat hujan lebat. 

Ada beberapa tips efektif yang mungkin bisa kita terapkan. Jika selama pandemi kita diwajibkan menerapkan protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan), namun untuk berkendara saat hujan sangat penting untuk mengabaikan 3M.

Apa saja 3M yang dimaksud? 

1. Mengabaikan kondisi ban

Ban merupakan komponen penting dalam kendaraan, banyak sekali pengemudi kurang memperhatikan dan terkesan acuh dengan kondisi ban mobilnya. 

“Kondisi ban harus diperiksa secara rutin. Pastikan telapak ban cukup tebal dan terpompa dengan tekanan angin yang sesuai, agar ban bisa bekerja secara maksimal pada permukaan jalan yang basah, licin atau tergenang air,” ujar Deputy Head of OE PT Bridgestone Tire Indonesia Fisa Rizqiano.

Selain  itu, kenali juga tipe ban yang digunakan, apakah ban AT, MT, HT atau ban semi slick karena tiap ban punya daya cengkram berbeda di jalan yang berbeda. Selain itu ban juga punya batasan kecepatan maksimun, bisa dilihat dari kode ban yang tercetak di samping ban.
 
2. Menyetir dengan agresif

Banyak kecelakaan disebabkan menyetir dengan agresif saat kecepatan tinggi. “Karena saat kecepatan tinggi traksi antara ban dengan jalan yang licin bisa hilang/berkurang, sehingga menyebabkan efek aquaplanning dan mobil bisa oversterr atau understeer tidak terkendali,” ujar konsultan safety driving dari Real Driving Course (RDC), Marcell kurniawan.
 
3. Menyalakan lampu hazard

Masih banyak pengemudi menyalakan lampu hazard saat berkendara dalam hujan. Padahal hal ini sangat beresiko dan bisa membahayakan pengendara lain karena saat akan manuver ke kiri atau kanan, pengemudi lain akan kebingungan sehingga potensi kecelakaan justru semakin tinggi. Sebagai pengganti lampu hazard, cukup nyalakan foglamp dan lampu kecil saja. 

Terakhir, apabila kondisi jalan tidak memungkinan, seperti hujan sangat lebat atau jalan banjir. Ada baiknya untuk tidak memaksakan berkendara dan berhenti sejenak di tempat yang aman menunggu kondisi jalan lebih bersahabat.


(uda)