Autogear.id - Macam-macam saja perilaku manusia zaman sekarang. Seperti pasangan muda-mudi yang viral belum lama ini. Entah karena kebanyakan nonton film, atau terpengaruh lingkungan pergaulan, mereka berulah dengan mengakali pemberlakuan ganjil-genap di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Namun yang mereka lakukan bikin geleng-geleng kepala. Karena mereka bukan hanya sekadar mengakali peraturan ganjil-genap di Puncak, Bogor saja. Melainkan juga memalsukan kendaraan yang mereka gunakan untuk mengakali peraturan tersebut, dengan menjadikannya mobil ambulans.
Ketika terjadi pemeriksaan ganjil-genap oleh petugas satlantas Polres Bogor, di Simpang Gadog, Ciawi, Sabtu (11/9) mobil ambulans palsu itu berusaha melintas, layaknya ambulans yang ingin menjemput atau mengantar pasien ke rumah sakit (RS), demi menghindari pengecekan petugas.
Kanit Turjawali Satlantas Polres Bogor, Ipda Ardian, seperti dilansir sejumlah media menyebutkan, pasangan muda-mudi di dalam mobil ambulans itu diketahui ingin pergi jalan-jalan ke Puncak. Pengemudi ambulans bernama Gilang Marlingga (28), asal Jakarta Timur.
Ardian mengatakan, modus yang dipakai muda mudi ini, karena ambulans menjadi salah satu kendaraan yang diperbolehkan melintas aturan ganjil genap. "Iya (pasangan muda-mudi), bilangnya mau ambil pasien untuk dibawa," kata Ardian di Pospol Simpang Gadog, seperti dikutip beberapa media online beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, ambulans yang dikendarai tersebut jelas tidak sesuai peruntukannya. Jadi mobil itu menurutnya mobil biasa, yang didandani seperti ambulans. Ditempeli stiker ambulans di bagian belakang, dan nomor telepon gawat darurat.
Semakin mencurigakan dan memancing perhatian, membuat kasus ini terungkap, lantaran mobil ambulans tersebut saat menerobos antrean dengan cara melawan arah seraya menyalakan sirene.
Awalnya polisi beritikad baik, menghampiri untuk membantu membukakan jalan. Tetapi kemudian polisi yang tengah bertugas di ruas jalan ganjil-genap itu merasa aneh, ketika melihatnya.
Sewaktu diperiksa, rupanya mobil ambulans tidak membawa pasien. Kecurigaan polisi bertambah, ketika meminta pengemudi ambulans turun. Lalu keluarlah seorang pria mengenakan celana pendek, di sampingnya terlihat sosok wanita memakai baju hangat.
“Karena melawan arah pakai sirene, di belakangnya mobil lain mengikuti. Makanya kami berhentikan semua dan diperiksa. Sopir berkelit mau jemput pasien, katanya ngejar waktu. Ngejar waktu kalau membawa pasien kritis, inikan gak ada pasien di dalam mobil," ungkap Ardian.
Diperiksa lebih jauh, lanjut Ardian, di dalam kendaraan yang dilengkapi rotator dan strobo ini sangat minim alat-alat medis. "Kemudian logikanya juga kacau pas diperiksa. Kenapa ambulansnya dari Bekasi? Enggak dari sini saja? Kan ada RS Ciawi dan RS Parung. Ada juga ambulans Puskesmas, desa," tuturnya.
Ditambah lagi, pengemudi tidak bisa menunjukkan dokumen kalau kendaraan tersebut sebagai persyaratan ambulans. Mobil tersebut bukan kendaraan operasional ambulans, melainkan minibus putih diberi stiker ambulans.
"Kita copot semua rotatornya, karena belum layak jadi ambulans. Copot Strobonya juga. Atribut terkait ambulans dicopot semua, Terus kita amankan, STNK kita tilang," ungkap Ardian.
Atas perbuatan nyeleneh muda-mudi tersebut, polisi memberi sanksi sesuai UU LLAJ Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 280 dan Pasal 287. "Sanksi pasal berlapis. Kendaraan bukan prioritas tapi dia lawan arus. Terus peruntukkan kendaraan tidak sesuai nopol khusus. Dilihat dari STNK-nya masih minibus, bukan ambulans. Penggunaan rotator juga. Semua jadi satu pasal yang berkaitan," pungkasnya.
(acf)