Autogear.id - Mendukung pengurangan emisi karbon, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menerapkan proses produksi yang ramah lingkungan. Sesuai fokus SDGs Goal 13 yaitu Climate Action, mengurangi emisi karbon dioksida (CO2).
Komitmen ini diwujudkan dengan melakukan implementasi energi terbarukan, lewat pembangkit listrik tenaga surya atap atau Panel Surya, dengan total kapasitas 3,2 Mega Watt peak (MWp), di pabrik Daihatsu di Karawang, Jawa Barat.
Proyek kerja sama antara ADM bersama PT Energia Prima Nusantara (EPN) ini diresmikan 16 November 2023, dan merupakan kelanjutan implementasi dari fase pemasangan Panel Surya sebelumnya yang telah dimulai di Parts Center Cibitung pada 2019. Serta sebagian area di Karawang Assembly Plant pada 2021, dengan total kapasitas 1,2 MWp.
Sehingga, secara keseluruhan Panel Surya pabrikan mobil merek Jepang ini memiliki kapasitas total sebesar 4,4 MWp, dan mampu berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon lebih dari 3.300 ton CO2 per tahun.
Sebagaimana diketahui, dengan kapasitas produksi 530.000 unit per tahun, menjadikannya produsen manufaktur otomotif terbesar di Indonesia. Selain menyediakan kendaraan untuk pasar domestik, mereka juga memenuhi permintaan pasar ekspor ke lebih dari 80 negara di dunia.
Diakui, tahun 2023 juga menjadi milestone penting bagi produsen mobil Xenia ini. Seperti seremoni groundbreaking pabrik baru modern dan ramah lingkungan di Karawang, Februari 2023. Lalu capaian produksi ke-8 juta unit produksi pada Juli lalu, terhitung sejak 1978 atau 45 tahun lamanya hadir menemani masyarakat Indonesia.
“Dalam kesempatan ini kami bersyukur, dapat menerapkan Panel Surya secara bertahap di fasilitas pabrik perakitan Daihatsu di Karawang, Jawa Barat. Terutama diperuntukkan dalam mewujudkan pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ungkap Wakil Presiden Direktur PT ADM, Erlan Krisnaring.
Langkah yang mereka lakukan ini, dikatakan Erlan, merupakan bentuk komitmen perusahaannya, dalam menjaga kelestarian lingkungan yang selaras dengan visi perusahaan. Pihaknya berharap, hal ini juga dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi positif pada lintas industri.
“Tentunya juga menjaga hubungan yang harmonis, dengan lingkungan sekitar fasilitas pabrik perakitan, demi generasi masa depan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Erlan dalam sebuah kesempatan, beberapa waktu lalu.
(uda)