Teknologi Truk dan Bio Solar

Berkat Teknologi SCR, Quester Euro 5 Bisa Cincai dengan Bio Solar

Teknologi SCR bikin UD Trucks bisa konsumsi biosolar meski sudah berlisensi Euro 5. UD Trucks
Teknologi SCR bikin UD Trucks bisa konsumsi biosolar meski sudah berlisensi Euro 5. UD Trucks

Autogear.id - Sejalan rencana Pemerintah Republik Indonesia, terkait peraturan emisi gas buang Euro 4 yang akan diimplementasikan dalam waktu dekat, UD Trucks pun tidak tinggal diam. Malah UD Trucks putuskan ikut serta secara resmi aturan main tersebut, dengan meluncurkan model terbaru Quester yang sudah memenuhi standar Euro 5, pada 24 Maret 2022 lalu.

Untuk diketahui sebelumnya, terdapat 2 teknologi dalam memenuhi standar emisi gas buang Euro 4 yang ditetapkan Pemerintah. Yakni teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) dan Exhaust Gas Recirculation (EGR). Tetapi, penggunaan teknlogi EGR mengharuskan pengusaha truk menggunakan bahan bakar bersulfur maksimal 50 ppm, dan atau setara Pertamina Dex.

Sementara mempertimbangkan peraturan pemerintah, terkait standar emisi gas buang harus setara Euro 4, serta kepentingan pengusaha truk di Indonesia. Maka UD Trucks memutuskan menggunakan teknologi SCR. Yang mana teknologi tersebut dapat beradaptasi dengan berbagai jenis bahan bakar Bio Solar, atau B30 atau Solar Subsidi, namun tetap menghasilkan emisi gas buang Euro 5.

Chief Executive Astra UD Trucks, Winarto Martono, dalam keterangannya mengatakan, Quester terbaru juga telah lulus pengujian emisi dari lembaga independen penguji. Dinyatakan nilai NOx yang dihasilkannya di bawah ambang batas Euro 5.

Baca Juga:
Peminat Vario 160 Membeludak Selama IIMS?

“Sehingga Quester dinilai tetap memenuhi standar Emisi Euro 5, kendati menggunakan bahan bakar Bio Solar, atau B30 atau bahan bakar bersubsidi. Selain itu, truk ini telah didaftarkan Sertifikasi Uji Tipe (SUT) di Kementerian Perhubungan, menjadikannya siap mengaspal di jalan,” lanjut Winarto, Selasa (12/4/2022).

Diakuinya, apa yang UD Trucks pilih ini merupakan solusi tepat, dalam menyesuaikan dengan tuntutan Pemerintah dan kepentingan pengusaha truk di Indonesia. Dengan demikian, bisa dikatakan kalau truk Quester Euro 5 tetap menggunakan mesin yang sama, dengan mesin Quester generasi sebelumnya yang diluncurkan pada tahun 2015, yaitu mesin commonrail.

Bedanya, Quester Euro 5 mendapat paduan teknologi SCR di dalamnya. Sehingga mampu melindungi mesin tetap awet sepanjang waktu dan aman. Caranya antara lain dengan menyemprotkan cairan AdBlue atau urea ke gas buang, dan beroperasi pada suhu ruang bakar mesin yang optimal (suhu tinggi).

Imbasnya menurut Winarto, dapat memberi keuntungan bagi para pengusaha. Di mana konsumsi bahan bakar akan lebih efisien. “Di sisi lain, tanpa adanya pergantian mesin, maka seluruh suku cadang relatif sama. Mempermudah pengusaha truk dalam pengadaan suku cadang, edukasi mekanik dan pengemudi.


(uda)