Kedubes Korsel Ajak Main ke HMMI, Intip Persiapan Pabrik Baterai dan Santa Fe EV?

Kedutaan Besar Korea Selatan mengajak jurnalis kunjungan ke HMMI, mengintip persiapan pabrik baterai dan Hyundai Santa Fe EV? - HMMI
Kedutaan Besar Korea Selatan mengajak jurnalis kunjungan ke HMMI, mengintip persiapan pabrik baterai dan Hyundai Santa Fe EV? - HMMI

Autogear.id – Hyundai mencoba mempertontonkan komitmen dalam membangun ekosistem kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Salah satu bentuknya adalah dengan performa operasional PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), pabrik yang terus memproduksi mobil berbahan bakar minyak, dan juga electric vehicle (EV), Selasa (23/04).

Hal itu tergambar dalam sebuah kesempatan mengunjungi manufaktur tersebut, yang berlokasi di kawasan Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Kegiatan kunjungan pabrik ini dilakukan, atas inisiasi Kedutaan Besar (Kedubes) Korea Selatan (Korsel) di Indonesia.

Belasan jurnalis media nasional diajak pihak kedubes Korsel menyambangi pabrik mobil Hyundai. Berkeliling area pabrik, mendapat penjelasan seputar teknologi ramah lingkungan yang diterapkan. Hingga menyaksikan line produksi 4 (empat) model mobil merek asal Korsel, yang selama ini sudah dipasarkan di Indonesia dan di ekspor ke beberapa negara.

Mulai dari standar keamanan karyawan yang diterapkan HMMI, hingga line produksi model Stargazer dan Stargazer X, model Creta, Santa Fe serta mobil listrik Ioniq 5. Keempat model tersebut sudah diproduksi penuh di pabrik ini. Oh iya, sekadar bocoran, kabarnya pabrik ini juga sudah menyiapkan line produksi untuk Santa Fe elektrik loh! Diduga sih tahun ini akan mulai produksi.

Pabrik Baterai Diresmikan Juli Tahun Ini?

Sewaktu menyaksikan proses produksi model-model kendaraan ini, kelihatan kalau HMMI sudah benar-benar memanfaatkan teknologi robotik di dalam pengerjaannya. Bahkan kalau diperhatikan, jumlah tenaga kerja manusianya malah bisa dihitung dengan jari.

Bisa jadi tidak terlihat, lantaran sebagian besar tenaga kerja manusia itu terhalang pandangan. Tertutup oleh badan mesin dan robot-robot yang berukuran besar. Asal jangan sampai ada pengurangan tenaga kerja saja ya, lantaran tugasnya sudah digantikan oleh robot.

Melongok semakin ke dalam, kian kelihatan setingan ramah lingkungan dari pabrik yang memiliki kapasitas produksi sekitar 150.000 unit per tahun ini. Bukan hanya memanfaatkan tenaga solar panel, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Waduk Cirata. Nampak pula sejumlah wadah berisi tanaman, yang didesain sedemikian rupa. Lumayan bikin sejuk mata, di antara pemandangan barisan robot, mesin dan komponen bodi mobil.

Sebagai informasi tambahan, selain HMMI, Hyundai akan segera meresmikan dan mengoperasikan pabrik baterai mobil listrik pertamanya di Indonesia, pada Juli 2024. "Kami juga akan meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia pada Juli tahun ini," kata salah satu perwakilan pihak Hyundai di sela-sela kunjungan fasilitas manufakturnya.

Pengembangan pabrik baterai tersebut bekerja sama dengan LG Energy Solution Ltd (LGES). Membentuk perusahaan patungan HLI Green Power, dengan nilai investasi US$1,55 miliar atau setara Rp21,8 triliun. Pabrik baterai ini digadang-gadang akan memproduksi 50.000 sistem baterai per tahun.


(uda)