Waspadai 5 Kesalahan Umum Saat Pertama Kali Beli Mobil Baru

Waspadai 5 Kesalahan Umum Saat Pertama Kali Beli Mobil Baru
Waspadai 5 Kesalahan Umum Saat Pertama Kali Beli Mobil Baru

Autogear.id – Ketika membeli mobil untuk pertama kali merupakan hal menarik, berkesan dan begitu dinanti-nanti. Tetapi bisa menjadi bumerang, jika tidak siap dan asal pilih.

Ada 5 kesalahan umum versi Auto2000 yang harus diwaspadai saat pertama kali beli mobil baru. Supaya tidak menyesal di kemudian hari.

1. Terlalu Fokus pada Harga Beli

Sebagai first buyer, membeli mobil cenderung fokus pada harga. Membuat lupa pada biaya selama kepemilikan.

Pasalnya, membeli mobil tak hanya bayar harga di awal, tapi juga sejumlah biaya lain yang akan timbul dalam beberapa tahun ke depan.

Jika tidak dicermati, biaya tambahan ini bisa tembus di angka puluhan juta rupiah. Pikirkan biaya servis berkala, asuransi, dan biaya tak terduga. Termasuk biaya bahan bakar, tol, parkir, dan lainnya.

Namun biaya di luar operasional takkan jadi masalah, kalau pelanggan tidak hanya membeli mobil, tapi juga dipermudah oleh seluruh ekosistem Auto2000.

Misalnya terkait servis, pada tipe mobil tertentu akan mendapat program T-Care gratis biaya servis berkala dan parts 7 kali servis, sampai 3 tahun atau 60.000 km.

Bicara asuransi, tidak perlu bingung dan repot mencari di luar sana karena pembelian mobil di Auto2000 sudah termasuk Garda Oto.

Membeli mobil baru Toyota di dealer ini, akan langsung memperoleh layanan Emergency Roadside Assistance atau ERA dari Astraworld selama 5 tahun tanpa biaya.

2. Tidak Melakukan Riset Sebelumnya

Pastikan membeli mobil pertama sesuai kebutuhan, dengan riset dulu sebelumnya. Tidak hanya harga, perhatikan juga spek, fitur, serta kelebihan dan kekurangan.

Pelajari fungsi dan tujuan penggunaan. Apakah untuk harian, kerja, antar jemput anak, atau ketemu kolega bisnis.

Selanjutnya, perhitungkan berapa jumlah penumpang setiap hari? Kalau hanya satu ada dua orang, mobil 5-seater sudah cukup. Kalau sampai 5-7 orang, sebaiknya pilih yang 3 baris.

Bagaimana area penggunaan, di perkotaan atau ke luar kota? Kalau hanya perkotaan, cukup beli hatchback atau sedan. Tapi kalau sering ke luar kota, bisa pilih MPV atau SUV.

3. Tidak Menghitung Cicilan dengan Cermat

Membeli mobil bukan sekadar bayar down payment (DP). Justru ini merupakan awal dari pengeluaran bulanan, yakni bayar cicilan sampai lunas.

Banyak orang salah langkah, walaupun cicilannya ringan tapi tetap harus masuk akal dengan penghasilan rutin setiap bulannya.

Sederhananya, kalau penghasilan atau income pelanggan Rp 10 juta, maksimal cicilan perbulannya adalah Rp 2–3 Jutaan.

Apabila pendapatan masih sanggup berkembang, silakan pilih tenor 5 tahun. Andai pendapatan lebih baik, silakan pilih DP lebih besar. Imbasnya cicilan akan lebih ringan, menjaga keuangan keluarga.

4. Tidak Mempertimbangkan Nilai Jual Kembali

Mobil memang aset konsumtif, tapi bukan berarti pemilik tidak memikirkan resale value. Pemilik harus memikirkan harga jual kembali dari mobil yang dipilih, bagus atau tidak.

Mengapa nilai jual kembali penting? Misalnya pelanggan punya mobil, lalu 3-4 tahun ke depan mau ganti tipe lain. Kalau mobil yang dipilih sekarang nilai jualnya rendah, pelanggan rugi banyak.

Salah satu merek rekomendasi versi Auto2000 tentu Toyota. Punya resale value bagus karena servis mudah, parts berkualitas, dan garansinya panjang. Mobil Toyota banyak peminat, jadi tak perlu bingung mau dijual ke mana.

Bila mau tukar tambah, tidak perlu khawatir mau jual mobil lamanya kemana, bisa trade-in di Auto2000. Dapat membantu mengkomunikasikannya ke jaringan Astra Value Chain.

Hal lain yang tidak kalah penting, karena tidak melibatkan pihak lain, risiko terkena penipuan dapat diminimalisir.

5. Tidak Beli di Dealer Resmi

Pelanggan dapat memanfaatkan banyak keuntungan yang hanya bisa diberikan dealer resmi seperti Auto2000.

“Cabangnya sudah merambah hingga wilayah kabupaten dan kota. Juga kemudahan akses via website resmi, dan aplikasi Auto2000 Digiroom via Google Play Store juga Apple App Store,” terang Marketing Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara.


(uda)