Autogear.id - Ragam inovasi dan strategi digelontorkan Toyota, dalam upaya menyesuaikan kebutuhan pasar serta pergerakan zaman. Salah satu contohnya, memasuki era kendaraan elektrifikasi, memimpin pergerakan pasar lewat strategi Multi-Pathway.
Berupa penyediaan ragam produk elektrifikasi lengkap, sesuai kebutuhan pelanggan. Membangun ekosistem pendukung mobilitas elektrifikasi Toyota, diperkuat kolaborasi bersama value chain untuk memberi layanan terbaik.
“Lebih dari 50 tahun mendukung mobilitas masyarakat Indonesia, PT Toyota-Astra Motor (TAM) mempertahankan posisi sebagai top of mind di bidang otomotif. Berkat kepercayaan dan loyalitas pelanggan dari generasi ke generasi,” jelas Marketing Director TAM, Anton Jimmi Suwandy.
Lanjut Jimmi, seiring berkembangnya zaman, bermodalkan strategi Multi-Pathway, Toyota terus berupaya meningkatkan kualitas produk dan layanan. “Direalisasi lewat kehadiran mobility solution, mencakup produk dan layanan sesuai kebutuhan pelanggan. Menjadi pionir inovasi teknologi otomotif, dan memberi peace of mind untuk kepemilikan jangka panjang,” ungkapnya.
Salah satu bukti keberhasilan adalah eksistensi Toyota Kijang, yang hadir sejak 1977 hingga sekarang. Catatan penjualan melampaui 2 juta unit. Sejak mulai dipasarkan akhir 2022, All New Kijang Innova Zenix HEV menjadi motor penggerak penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota. Sebelumnya 4.436 unit di 2022, menjadi 33.603 unit hingga November 2023.
Pilihan Lengkap Teknologi Elektrifikasi
Di era elektrifikasi, Toyota kembali berinovasi lewat inisiasi gerakan It’s Time for Everyone. Libatkan partisipasi masyarakat dalam pengurangan emisi karbon. Pilihan lengkap teknologi elektrifikasi ikut dihadirkan, mulai Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
Kepemilikan kendaraan elektrifikasi Toyota didukung ekosistemnya. Memberi kemudahan pelanggan, untuk servis mobil dan charging baterai di 74 dealer resmi. Akan bertambah hingga seluruh dealer, di akhir 2024.
Berikutnya adalah mengedukasi masyarakat untuk mengumpulkan sampah anorganik. Kemudian menyetornya ke 6 fasilitas Toyota Waste Station di beberapa lokasi di Pulau Jawa, untuk diolah dengan prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle).
Melihat mobil bermesin konvensional (Internal Combustion Engine/ICE) masih mendominasi penjualan. Solusinya, Toyota mengembangkan Flex-Fuel Technology, fleksibel dalam penggunaan energi alternatif baru, mempercepat pengurangan emisi karbon. Masyarakat diuntungkan karena dapat memilih eco friendly vehicle yang paling memungkinkan, tanpa merubah kebiasaan mobilitasnya.
Strategi lain yang sanggup memperkuat positioning di Indonesia adalah dengan menghadirkan brand sporty Gazoo Racing (GR). Bermodalkan DNA motorsport , sports car dan sporty car GR memancing animo masyarakat untuk lebih mengenal produk GR.
Partisipasi dan prestasi Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) di berbagai ajang balap nasional, memperkuat image sport Toyota. Mengukuhkan posisinya, sebagai opsi sporty car bagi pecinta sports car dan motorsport.
(uda)