Autogear.id – Toyota yang telah berkiprah di Indonesia selama lebih dari setengah abad, menegaskan konsistensi dalam menghadirkan ekosistem solusi mobilitas komprehensif, menjawab ragam kebutuhan masyarakat.
Hal tersebut ditunjukkan PT Toyota-Astra Motor (TAM) ketika kembali hadir di perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di Hall 5A ICE, BSD City, Tangerang, Banten (24/7- 3/8).
Pada GIIAS 2025, Toyota menampilkan hingga 30 unit kendaraan dari line-up lengkapnya, termasuk dua model heritage, Corolla KE20 yang pertama kali hadir di Indonesia pada 1971 dan Toyota Kijang ‘Buaya’ Generasi Satu yang diluncurkan pada 1977.
Kehadiran keduanya menunjukkan perjalanan evolusi Toyota selama 54 tahun dalam mendukung mobilitas masyarakat Indonesia. Dipamerkan berdampingan dengan model-model terbaru, dan berbagai kendaraan elektrifikasi berbasis konsep multi-pathway.
“Tahun ini, tepat 54 tahun Toyota menjadi bagian dari perjalanan bangsa Indonesia, mendampingi masyarakat dalam setiap fase kehidupan, dari generasi ke generasi. Keberadaan Toyota di Indonesia harus memberi makna lebih besar. Tidak hanya tercermin dari produk-produk yang kami tawarkan, tetapi juga melalui kontribusi nyata terhadap penguatan perekonomian nasional,” kata President Director PT TAM, Hiroyuki Ueda.
Perkuat Misi Net Zero Emission Lewat Model Terbaru
Sebelumnya, Toyota membuktikan kiprah sebagai pionir hybrid electric vehicle (HEV) di Indonesia. Melalui kehadiran Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid. Tidak hanya di dalam negeri, kedua model juga telah diekspor ke sedikitnya 80 negara.
Pada momen GIIAS 2025, Toyota lakukan ekspansi lokalisasi produksi kendaraan elektrifikasi, lewat Toyota New bZ4X sebagai Battery EV pertama Toyota yang diproduksi di Indonesia.
Unit tersebut dilengkapi ragam pembaruan, dari kapasitas dan performa baterai, interior, eksterior, hingga integrasi New T-Intouch untuk konektivitas yang lebih lengkap, menjamin pengalaman berkendara lebih berkesan bagi pengguna.
Dengan diproduksi lokal, bZ4X akan lebih mudah dijangkau, serta memastikan ketersediaan suku cadang yang lebih optimal.
Tak berhenti di situ, Toyota juga tengah menjajaki kemungkinan memperluas opsi kendaraan ramah lingkungan. Dengan memperlihatkan model BEV terbaru, Toyota Urban Cruiser EV sebagai opsi mobilitas elektrifikasi.
Lebih dari itu, spesial di GIIAS 2025, Toyota menghadirkan Crown FCEV, sebagai bentuk prakarsa Toyota untuk masa depan pemanfaatan hidrogen di Indonesia.
Seluruh upaya ini, termasuk adanya unit Crown FCEV, merupakan bagian dari strategi multi-pathway Toyota. Pendekatan yang memberi berbagai pilihan teknologi elektrifikasi seperti hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), battery electric vehicle (BEV), dan fuel cell electric vehicle (FCEV).
“Melalui inisiatif Beyond Zero, kami tidak hanya bertujuan mencapai carbon neutrality, tapi juga mendorong inovasi mobilitas lebih inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan untuk menciptakan kehidupan lebih baik bagi setiap orang,” tambah Ueda.
Menuju netralitas karbon tidak bisa dilakukan sendiri. Toyota aktif berkolaborasi dengan berbagai mitra lokal untuk mewujudkannya.
Pencapaian ini didorong melalui proyek dekarbonisasi bersama mitra lokal, yang meneliti efektivitas Bioethanol dalam menurunkan emisi kendaraan bermotor.
Melalui pendekatan berbasis studi kasus (use case), Toyota mengeksplorasi potensi Bioethanol dalam mendukung transisi energi lebih ramah lingkungan.
Hal ini adalah bentuk dukungan Toyota terhadap langkah pemerintah dalam perjalanan menuju Net Zero Emission 2060.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada solusi mobilitas yang kami tawarkan. Toyota bukan hanya produsen otomotif, tetapi mitra strategis membangun masa depan mobilitas, lingkungan, dan masyarakat,” pungkas Vice President Director PT TAM, Henry Tanoto.
(uda)
