Menanti Kejutan Manis Pertamina Lubricants Bareng VR46 di Ajang MotoGP

Direktur Utama PT Pertamina Lubricants dan Valentino Rossi sepakat turun di ajang MotoGP dengan Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team - PTPL
Direktur Utama PT Pertamina Lubricants dan Valentino Rossi sepakat turun di ajang MotoGP dengan Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team - PTPL

Autogear.id – Ajang balap motor bergengsi di muka bumi, MotoGP, senantiasa ramai oleh ragam kejutan di sana-sini. Satu di antaranya yang sangat menarik, khususnya buat para fans MotoGP di Indonesia, adalah ketika Pertamina Lubricants putuskan untuk berkolaborasi dengan tim balap milik salah seorang pembalap legendaris dunia, Valentino Rossi. Produsen pelumas nasional berstandar global ini, secara resmi menjalin kerja sama dengan tim yang bermarkas di Tavullia Italia tersebut. Dijadwalkan, kolaborasi akan dimulai pada 1 Januari 2024, dan berlaku selama tiga musim balapan.

Jelas hal ini bukan sekadar keputusan biasa. Malah boleh dibilang merupakan komitmen yang sangat luar biasa. Bisa jadi, kolaborasi tersebut semakin menguatkan posisi Pertamina Lubricants di mata dunia. Bagaimana tidak? Valentino Rossi alias VR46, yang notabene telah mengumpulkan sembilan gelar juara dunia MotoGP ini sampai-sampai merelakan. Untuk menyesuaikan nama timnya, dengan tambahan nama dari pihak sponsor baru asal Indonesia itu.

Dia mengganti lalu menambahi nama tim, dengan nama salah satu varian produk pelumas Pertamina yang popular, Enduro. Nama tim pun menjadi Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team. Seakan menyiratkan, duet nama besar VR46 dan Pertamina Lubricants melalui tim Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team siap memberi kejutan manis, pada balap MotoGP tiga musim mendatang.

Apalagi baru-baru ini tim prestisius tersebut mengumumkan skuad pembalapnya, yang akan memperkuat mereka di balapan tahun depan. Dua nama pembalapnya yaitu Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio. Seperti diketahui, Fabio Digia resmi menggantikan Luca Marini, adik dari Valentino Rossi. Baik Bezzecchi maupun Digia sama-sama penuh percaya diri, bakal beraksi mempertontonkan totalitas performa untuk merengkuh podium juara.

Dimana sejauh ini Bezzecchi menempati peringkat ketiga, di klasemen akhir musim 2023, dengan koleksi 329 poin. Setelah sukses memboyong tiga podium teratas di India, Prancis, dan Argentina. Di samping itu, saat menjadi juara di tiga negara tersebut, Bezzecchi juga menorehkan predikat fastest lap. Belum lagi kalau melihat persembahan kemenangannya di Argentina, merupakan capaian terbaik untuk pertama kalinya bagi VR46 Racing Team di kelas utama. Adapun Fabio Di Giannantonio, pada musim 2023 telah memposisikan diri finis di peringkat ke-12 dengan 151 poin.

Citra Pertamina Lubricants di Mancanegara

Tentunya, baik Pertamina Lubricants maupun VR46 Racing Team, punya alasan tersendiri ketika keduanya sepakat bekerja sama untuk mewujudkan langkah-langkah strategis mereka ke depan. Jelas tak bisa dipungkiri, bagi VR46 kolaborasi ini akan memberikan dukungan finansial yang lebih besar.

Sedikit mengutip informasi dari The Race pada April 2020, melalui artikel How Much Does It Really Cost to Run a MotoGP Team, bahwasanya anggaran tim independen di MotoGP itu berada di kisaran 10-15 juta euro. Artinya, dengan memberikan bujet mendekati 15 juta euro atau sekitar 16 juta dolar AS, ekspektasinya tim memperoleh paket pembalap dan motor yang kompetitif. Belum lagi bicara akses teknologi tinggi dan pengalaman yang selama ini dikedepankan oleh Pertamina Lubricants.

Team Director VR46 Racing Team, Alessio Salucci dalam keterangannya mengatakan, menyambut Pertamina Lubricants yang akan menjadi sponsor utama VR46 Racing Team selama tiga musim ke depan, menjadi tonggak perjalanan penting dalam sejarah tim dan merupakan langkah strategis selanjutnya untuk mencapai tujuan. “Kami sangat merasa terhormat telah menjalin kerjasama dengan Pertamina Lubricants di dunia motorsport. Dengan sinergi baru ini, kami tidak hanya memiliki ambisi yang sejalan, tetapi juga menggabungkan dua fanbase terbesar dan paling setia di MotoGP,” terangnya.

Menurutnya, sebuah jembatan antara penggemar Italia dengan semua penggemar yang mendukung VR46 Racing Team dari Indonesia. Proyek jangka panjang ini, antara dua perusahaan yang berpengalaman dalam dunia balap motor seperti VR46 Racing Team dan Pertamina Lubricants, bertujuan untuk membawa passion sejati terhadap olahraga balap motor dari perspektif yang unik kepada ratusan ribu penggemar di seluruh dunia. “Pada tahun 2024, era baru dalam sejarah kami di MotoGP akan dimulai. Era ini akan menjadi sebuah petualangan yang penuh dengan kesuksesan, yang dimulai sejak dua tahun lalu. Saya ingin mengucapkan terima kasih secara pribadi atas kepercayaannya," pungkas Salucci.

Sedangkan Pertamina Lubricants melihat kerja sama ini salah satunya sebagai lintasan aspal mulus, untuk mempromosikan produk-produk berkualitas mereka ke mancanegara. Ditambah lagi, demi meningkatkan citra positif Pertamina Lubricants di mata para penggemar MotoGP di dunia, khususnya di Indonesia. Bayangkan saja, melansir dari MotoGP.com, total jumlah penggemar yang datang menonton MotoGP selama paruh pertama 2023 merupakan rekor sepanjang masa bagi olahraga ini. Data menunjukkan, lebih dari 1,6 juta penonton telah memadati sirkuit pada pertengahan jalan.

Logo Pertamina Enduro Kian Mengglobal

Atas kerja sama ini, disepakati kalau mulai musim MotoGP 2024, logo Pertamina Enduro akan ditampilkan pada tunggangan yang dikendarai Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio. Juga pada helm, racing suit, technical space serta dalam semua visual, aset merek dan material komunikasi milik Pertamina Enduro VR46 Racing Team. Pastinya sebuah kebanggaan tersendiri bagi tanah air, ketika mata dunia melihat hal ini.

“Kerja sama antara Pertamina Lubricants dan VR46 Racing Team adalah langkah strategis, untuk memperluas visi kami menjadi juara di industri pelumas. Ini merupakan bukti, bahwa VR46 Racing Team dan Valentino Rossi menaruh kepercayaan yang tinggi pada kualitas internasional Pertamina Enduro,” ujar Direktur Utama PT Pertamina Lubricants, Werry Prayogi, dalam kesempatan gathering komunitas dan klub motor di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, bahwa Pertamina Lubricants punya beragam alasan, mengapa memilih untuk terjun ke dalam ajang balap MotoGP. Perusahaan milik negara yang dipimpinnya ini bagaimana pun juga dibangun berlandaskan azas kepentingan usaha negara. Tujuannya juga tidak lain adalah melihat dari aspek pengembangan bisnis.

"Keputusan kami melibatkan diri ke ajang balap MotoGP alasan paling besar dan utama pastinya dari sisi bisnis. Ketika kami putuskan menggandeng nama besar Valentino Rossi beserta tim balapnya, kemudian bermain di kelas utama MotoGP, jelas melahirkan ekspektasi besar. Saya dan tim di Pertamina Lubricants sangat memperjuangkan betul apa yang kami lakukan ini kepada para pemegang saham. Hal ini menjadi komitmen kami, agar sisi usaha perusahaan dapat semakin mendunia," tutur Werry Prayogi. 

Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team Jadi Ajang Riset?

Kolaborasi antara PT Pertamina Lubricants (PTPL) dengan tim balap Valentino “The Doctor” Rossi sejak awal dikatakan memiliki banyak tujuan. Begitu pun tujuan Pertamina Lubricants bergabung ke ajang balap motor  MotoGP pada musim 2024 mendatang, dimana salah satunya  adalah riset. Hal ini dilakukan bukan berarti selama ini PTPL tak mampu melakukan riset sendiri, sehingga harus dibantu dengan mendukung tim balap MotoGP.

Kembali Werry Prayogi menjelaskan beberapa waktu lalu bahwa PTPL sudah memiliki kilang base oil terbaik, dengan spesifikasi Grup 3+. Menurutnya, tentu akan semakin lebih baik lagi, jika riset benar-benar dilakukan dan diuji bersama dengan tim balap, dalam situasi dan kondisi yang benar-benar ekstrim.

Memperkuat apa yang disampaikan Werry Prayogi, Vice President Sales & Marketing Domestic Retail Automotive PTPL, Nugroho Setyo menyatakan, bahwa Pertamina Lubricants siap menggunakan data, yang didapatkan tim Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team di ajang MotoGP. Tentunya untuk mengembangkan pelumas yang lebih baik.

"Kerja sama dengan tim VR46 ini tentunya memiliki tujuan yang cukup banyak. Melihat dari sisi usaha, pastinya kami punya ambisi besar untuk membuat pelumas mesin terbaik. Semua data yang berhasil dikumpulkan oleh tim ini, nantinya juga akan ditindaklanjuti oleh Formulator PTPL. Supaya dapat mengembangkan formulasi pelumas yang lebih baik sesuai denga napa yang dibutuhkan masyarakat," beber Nugroho Setyo yang familiar disapa Nugie.

Pihak Pertamina Lubricants pun optimis, kalau kolaborasi ini nantinya merupakan hal penting buat pengembangan produk-produk pelumas Pertamina. Apalagi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengantongi tekad besar, untuk masuk dan eksis ke dalam ceruk pasar pengguna kendaraan bermotor di Benua Biru, Eropa.

"Apa yang menjadi target dalam bisnis ini tidak lepas dari visi dan misi kami, sebagai merek pelumas terbesar dari Indonesia. Sehingga ketika kami putuskan menggandeng nama besar seperti Valentino Rossi, itu menjadi sesuatu yang menggembirakan. Sama halnya dengan tim VR46, karena mereka punya partner kuat dari Indonesia. Kami sama-sama berharap, kerja sama ini bakal berefek lebih luas lagi. Bukan hanya buat kami sebagai pemilik brand, melainkan juga bagi bangsa Indonesia," tutur Nugie.

Kekuatan Pertamina Lubricants

Mengintip lebih jauh, PT Pertamina Lubricants, sebelumnya disebut Pelumas Pertamina atau Pertamina Pelumas, merupakan anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga (PT PPN), Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) yang didirikan pada 23 September 2013. Kemudian menerima pemisahan (spin-off ) Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina (Persero) pada 30 Oktober 2013.

PT Pertamina Lubricants didirikan sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas. Dimana pendirian perusahaan didasarkan Akta No.35 yang dibuat di hadapan Notaris dan PT Pertamina Lubricants. Tujuan pendirian perusahaan adalah meningkatkan kekuatan bisnis Perseroan di bidang usaha pelumas pada masa mendatang, melalui cakupan bisnis di dalam dan luar negeri. PT Pertamina Lubricants bertekad pada masa-masa mendatang dapat menjadi perusahaan pelumas kelas dunia, dan mencapai posisi sebagai Top 20 World Lubricants Company.

Perusahaan sejauh ini bergerak dalam bidang produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, penyaluran, dan pemasaran pelumas, grease, specialities product dan base oil serta bahan bakunya. Mengoperasikan tiga unit produksi pelumas, yang terletak Cilacap, Gresik dan Jakarta. Serta 1 unit produksi di Thailand dengan total kapasitas lebih dari 535 juta liter per tahun. Selain memenuhi kebutuhan pasar pelumas di Indonesia yang terus bertumbuh, saat ini Pertamina Lubricants juga sudah berekspansi secara global di 14 negara di dunia.

Dalam pergerakan perusahaan, komposisi kepemilikan modal di PT Pertamina Lubricants terdiri atas PT Pertamina Patra Niaga  sebesar 99,95 persen dan PT Pertamina Pedeve Indonesia sebesar 0.05 persen.Saat ini, PT Pertamina Lubricants memiliki satu anak perusahaan aktif yang berada di Negeri Gajah Putih, Thailand, dan satu perusahaan  patungan PT Katalis Sinergi Indonesia. Dengan komposisi saham yang dimiliki yaitu PT Pertamina Lubricants memiliki saham sebesar 74 persen, PT Pertamina Retail sebesar 1 persen, dan Mr. Suphasiip Kunawiwattananon sebesar 25 persen. Sedangkan untuk perusahaan patungan JV Katalis PT Katalis Sinergi Indonesia, rincian kepemilikan saham adalah PT Pertamina Lubricants sebesar 38 persen, PT Pupuk Kujang sebesar 37 persen dan PT Rekacipta Inovasi ITB sebesar 25 persen.

Nama Besar Valentino Rossi di Dunia

Bagi para pelaku dan pegiat otomotif, khususnya pecinta roda dua dan balap motor MotoGP, nama Valentino Rossi pastinya sudah familiar di telinga. Bayangkan saja, pembalap veteran asal Negeri Pizza Italia itu sudah mengoleksi sembilan gelar juara dunia di semua kelas. Tujuh gelar di antaranya dia raih di kelas premier alias MotoGP. Valentino Rossi lahir pada 16 Februari 1979, di Urbino, Italia. Sebenarnya cita-cita Rossi tidaklah muluk-muluk. Sewaktu kecil, dia hanya ingin jadi pembalap sepeda tercepat, dan memiliki impian menjadi juara dunia balap sepeda.

Ternyata Tuhan berkehendak lain, dia malah menjadi pembalap MotoGP dan Valentino Rossi adalah pembalap paling sukses dengan 176 podium. Dalam profesinya ini, Rossi pernah memenangi balapan Grand Prix dengan mengendarai tujuh motor berbeda. Yakni Aprilia 125cc, Aprilia 250cc, Honda 500cc, Honda 990cc, Yamaha 800cc, Yamaha 990cc, dan Yamaha 1000cc.

Beberapa penonton MotoGP yang menyaksikan langsung balapan pernah diberikan pertanyaan, siapa menurut mereka pembalap MotoGP terbaik sepanjang masa. Mereka menyebut nama Valentino Rossi, sebagai pembalap nomor satu dan pembalap MotoGP terbaik sepanjang masa.

Sejumlah Julukan Unik Valentino Rossi

Ketika mengomentari julukan pembalap, sejumlah hal yang begitu identik dengan sosok Valentino Rossi adalah nomor motor 46 dan tentunya julukan The Doctor. Selain The Doctor, Rossi juga memiliki julukan "Rossifumi" dan "Valentinik". Tetapi, julukan The Doctor adalah yang paling ikonik baginya.

Pembalap yang sudah berkecimpung di dunia MotoGP selama 26 tahun memperoleh panggilan The Doctor sewaktu naik ke kelas 500cc dari kelas 250cc pada tahun 2000. Memang sebenarnya ada beberapa versi, mengapa pembalap berambut pirang kecoklatan ini mendapat julukan The Doctor.

Mencoba mengutip dari hotcars.com, Rossi dilabeli sapaan The Doctor saat mendominasi kelas 500cc. Dia sukses mengatasi gaya berkendara yang sebelumnya sering tidak menentu. Mulai dari sini juga, dia menjadi pembalap kelas dunia yang terkenal.

Sisi lainnya, Ayah Rossi, Graziano dikutip dari internet pernah memberi penjelasan mengapa Valentino Rossi memiliki julukan The Doctor. Menurutnya, di Italia, nama The Doctor disematkan kepada seseorang yang begitu dihormati. Alasannya, profesi dokter pastinya dihormati semua orang. Ketika Rossi menjadi legenda balap motor, dia cepat mendapat rasa hormat dari orang-orang di sekitarnya.

Ternyata sang pemilik julukan juga punya alasan sendiri, mengapa dirinya dijuluki The Doctor. Sambil sedikit bercanda, dia sempat mengatakan pada media, di Italia, Rossi adalah nama panggilan yang umum untuk profesi dokter. Sehingga dia putuskan menyematkannya untuk dirinya sendiri.

Bahkan dalam suatu kesempatan, kepada cycleworld.com, Rossi pernah meminta untuk terus dipanggil The Doctor meski sudah pindah tim. Dia menegaskan, pembalap adalah atlet sejati. “Jadi jika ingin sukses, Anda perlu dedikasi,” tukasnya kepada cycleworld.com. Selain The Doctor, julukan Rossi adalah Valentinik. Berasal dari tokoh kartun Daffy Duck yang menjadi superhero. Diakui Rossi, dalam fantasinya kala itu dirinya ingin menjadi sosok superhero.

Sekilas Kisah VR46 Racing Team

Selama ini diketahui VR46 Racing Team merupakan tim balap motor yang didirikan dan dibina Valentino Rossi. Tim ini dimanajeri mantan pembalap motor Grand Prix, Pablo Nieto. Didirikan tahun 2014 dengan tujuan mendukung bakat muda Italia dari Moto3 hingga MotoGP. Tercatat, sepuluh musim tim VR46 telah memenangkan berbagai gelar, termasuk gelar dunia pada 2018 di Moto2 berkat Francesco Bagnaia, juara dunia tim pada 2020 di Moto2, serta kemenangan bersejarah pertama di kelas utama pada 2023 melalui pembalap Marco Bezzecchi, di Argentina GP.

Francesco Bagnaia adalah pembalap pertama dari proyek Sky VR46 yang tergabung di MotoGP 2019. Diikuti oleh Luca Marini pada 2021 dan Bezzecchi pada 2022, sebagai tahun debut tim di ajang balap MotoGP. Sampai sejauh ini, sudah 10 pembalap Italia memulai langkah pertama mereka di kejuaraan dunia berkat tim ini.

Berbasis di Tavullia Italia, tim VR46 yang membawa nama Mooney VR46 Racing Team kemarin berkompetisi di MotoGP, dengan dua Ducati Desmosedici GP yang dikendarai Marco Bezzecchi dan Luca Marini. Hanya dalam dua tahun di kategori ini, tim telah memenangkan tiga balapan, meraih total sembilan podium, dan gelar Rookie of the Year tahun 2022 lewat Bezzecchi.

Menarik untuk sedikit dikulik. Mungkin belum banyak yang tahu, kalau VR46 Racing Team berawal dari Akademi VR46 dan lahir dari rasa galau The Doctor. Ya, galau ketika dominasi MotoGP dibawa kabur para pembalap Spanyol. Juara dunia yang terakhir Rossi boyong pada 2009, sekaligus akhir dominasi oleh para pembalap asal Italia.

Kegundahannya bukan tanpa sebab. Pasalnya, dia yakin kalau kualitas pembalap negaranya tak kalah dari pembalap Spanyol. Atas dasar itulah, akhirnya dia dirikan Akademi VR46 pada 2013, sejak masih aktif turun balap di musim MotoGP. Sebuah wadah pengembangan bakat pembalap muda Italia, dalam menemukan performa terbaik. Seiring waktu berjalan, dibuatnya VR46 Ranch sebagai fasilitas latihan.

Selang setahun lamanya, nama VR46 sudah bisa dilihat di ajang Moto3. Bukan sekadar modal nama besar Rossi, ternyata performa jebolan akademi tersebut cukup memuaskan. Dalam banyak seri, pembalap di bawah payung akademi sukses bertengger di barisan terdepan. Gemilang akhiri musim, dengan peringkat 5 klasemen, lewat nama unggulan Romano Fenati.

Mencoba gumuli tantangan anyar, pada 2007 mulai masuk ke kelas Moto2. Didikan akademi ini menyajikan performa memukau. Sebut saja Francesco Bagnaia, diboyong naik kelas Moto2, dia sukses menggondol gelar juara pada 2019. Tahun 2020, tampaknya jadi momen unjuk gigi tim VR46, dengan nama Sky Racing VR46. Predikat juara Moto2 disabet, melalui kekuatan dua pembalap utama, Luca Marini dan Marco Bezzecchi.

Sekarang waktunya, tim yang awalnya lahir dari kegundahan dan didikan akademi balapan tersebut, bersaing di kancah balapan motor dunia. Berprestasi meraih podium tertinggi MotoGP, dengan mengusung nama Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team, dimana dunia menantikan kejutan manisnya.


(uda)