Autogear.id - Dalam ulasan yang ada sebelumnya, kami menuliskan soal bagaimana cara baru yang dilakukan Carsome untuk segmen mobil bekas di Indonesia. Yaitu melakukan restorasi semua mobil bekas yang mereka jual di web dan apps mereka. Lalu apa saja yang mereka perbaiki saat menerima unit mobil bekas sebelum dijual lagi ke pasaran melalui platform Carsome di Indonesia?
Dituturkan oleh Supply Chain Director Carsome Certified Indonesia, Eka Sukmansyah bahwa di CCL punya empat tahap sebelum mobil dijual ke pasaran. Tahapan ini di antaranya mobil bekas yang mereka terima langsung diinspeksi, lalu proses selanjutnya perbaikan berdasarkan urutan pengerjaan.
"Tahap pertama adalah proses inspeksi kendaraan di 175 titik. Namun totalnya sebenarnya terdapat 337 item yang masuk checklist sebelum diambil tindakan perbaikan. Tahap selanjutnya adalah melakukan perbaikan umum (general repair). Setelah itu dilakukan perbaikan di bagian bodi dan melakukan pengecatan untuk menyamakan warna bodinya. Setelah semuanya beres, dilakukan pengecekan lagi di 175 titik itu. Setelah selesai kemudian masuk ke sesi foto 360 sebelum dijual di platform kami," tutur Eka Sukmansyah.
Eka melanjutkan bahwa dalam sebulan mereka bisa melakukan restorasi terhadap 2000 mobil dengan ragam kondisi perbaikan. Memang Ia tak menegaskan waktu yang sama antar mobil, karena tingkat perbaikan berbeda. Tapi kalau fasilitasnya dimaksimalkan, bisa mencapai 4000 mobil. Eka juga menegaskan bahwa usia kendaraan yang bisa mereka tangani untuk saat ini baru maksimal 12 tahun saja. Lantaran toolkit dan tim mereka juga masih khusus untuk itu.
Baca Juga:
Carsome Bangun Certified Lab, Saatnya Beli Mobil Seken Rasa Baru
Dibukanya CCL di Indonesia dengan kapasitas yang sangat luas ini, mendapat apresiasi yang besar dari Deputi Bidang Industri dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Henky Hotma Parlindungan Manurung. Menurutnya, sektor otomotif punya peran besar terhadap percepatan kebangkitan perekonomian nasional.
"Saat ini, sektor otomotif adalah sektor unggulan dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Kemenparekraf juga telah melakukan berbagai upaya dan kolaborasi untuk mendukung industri ini. Salah satunya dengan mendukung sektor automotive sport tourism. Termasuk juga dalam sektor kendaraan bekas. Kami percaya, melalui kolaborasi yang kuat dan inovatif, sektor otomotif kita kian maju dan kian berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia," pungkas Henky Hotma Parlindungan Manurung.
(uda)