Hankook Dukung Keselamatan Bus di Jalan, Bagikan Tips Cegah Rem Blong

Hankook Dukung Keselamatan Bus di Jalan, Bagikan Tips Cegah Rem Blong
Hankook Dukung Keselamatan Bus di Jalan, Bagikan Tips Cegah Rem Blong

Autogear.id – Banyak keluarga bepergian ke luar kota, dan bus menjadi moda transportasi pilihan, lantaran dianggap lebih ramah di kantong.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, pada masa liburan akhir 2024, bus tempati peringkat kedua moda transportasi terpopuler, dengan 6,54 juta penumpang.

Hal tersebut harus diiringi keseriusan menjaga keselamatan perjalanan penumpang. Mengingat akhir Juni 2025 lalu, kecelakaan kembali terjadi di Sidoarjo akibat rem blong, sebabkan bus tabrak tiga kendaraan.

Kasus ini menambah panjang daftar kecelakaan bus yang secara umum disebabkan dua faktor utama, yaitu pengemudi dan kegagalan sistem pengereman atau ‘rem blong’.

National Sales ManagerTruck & Bus Radial, PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni, menjelaskan, rem blong masih menjadi salah satu penyebab kecelakaan fatal, terutama pada kendaraan seperti bus.

“Ini harus menjadi perhatian serius penyedia jasa transportasi. Kebanyakan rem blong disebabkan kerusakan komponen rem. Seperti kampas, cakram, atau sistem hidrolik. Juga muatan berlebih, serta teknik pengereman yang keliru. Padahal, faktor-faktor ini bisa dicegah dengan persiapan tepat,” tuturnya.

Mengait hal itu, Hankook Tire sebagai perusahaan ban global asal Korea Selatan ikut berbagi tips yang harus disiapkan penyedia layanan transportasi bus dan pengemudinya, mencegah terjadinya rem blong.

Pastikan Kapasitas Muatan Bus Sesuai Aturan

Pada Peraturan Nomor 55 Tahun 2012, dijelaskan Jumlah Berat yang Diperbolehkan (JBB) dan Jumlah Berat Kombinasi yang Diperbolehkan (JBKB) untuk setiap jenis bus.

Mulai dari bus kecil hingga bus tingkat, untuk bus besar yang biasa digunakan untuk perjalanan antar kota aturan JBB berkisar pada 8.000-16.000 kg.

Selain berat maksimal, jumlah penumpang juga harus sesuai kapasitas kursi, dan distribusi barang bawaan perlu merata. Penumpukan muatan di satu sisi kerap membuat keseimbangan bus terganggu, berisiko terhadap sistem pengereman.

Lakukan Kontrol Rutin pada Kendaraan

Setiap kendaraan umum, termasuk bus, harus uji kir 6 bulan sekali. Meliputi pengecekan sistem rem, lampu, ban, hingga mesin.

Sistem rem juga perlu dicek secara berkala setiap menempuh 10.000 km. Terutama komponen kampas rem, cakram, minyak rem, dan sistem pendingin rem.

Dianjurkan pula untuk memeriksa indikator tekanan udara ban di dashboard. Tekanan ban yang tidak optimal akan mengurangi traksi, menyebabkan kendaraan sulit dikendalikan.

Optimasi Penggunaan Sistem Deselerasi pada Bus

Penggunaan pedal rem berlebihan di jalan menurun dapat menyebabkan overheating pada sistem rem, terutama di bagian kampas rem.

Saat melalui jalan menurun, pengemudi harus gunakan gigi rendah tanpa injak pedal rem. Menurunkan kecepatan, dapat gunakan fitur exhaust brake. Manfaatkan tekanan balik gas buang, untuk memperlambat putaran mesin, dan menghambat laju kendaraan.

Ganti Ban Berkala

Sebagai komponen kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan dan sistem rem, ban perlu diganti berkala.

Lakukan jika sisa tinggi kembang ban mencapai tread wear indicator (TWI) atau sisa tinggi kembang sekitar 2-3mm.

Dari sisi operasional, biaya ban bisa menyumbang 20–25% dari total biaya. Sehingga banyak operator gunakan pendekatan cost per kilometer (CPK), untuk memilih ban paling efisien. Ban usia pakai lebih panjang bantu menekan CPK, dan mendukung efisiensi operasional.

“Ban berperan penting mendukung sistem pengereman. Pastikan spesifikasi ban sesuai, terutama dalam hal traksi,

daya cengkeram, serta usia pakai. Hankook punya dua pilihan ban sesuai perjalanan jauh. Memberi usia pakai panjang, dan biaya CPK lebih rendah,” jelasnya.

Untuk menjawab kebutuhan bisnis operator bus dan logistik, Hankook hadirkan dua produk yaitu AH30 dan Smart Flex AH31K. Hankook AH30 dengan desain zig-zag pada tapak ban, tingkatkan kinerja traksi, serta optimasi sistem pengereman.

Untuk Smart Flex AH31K, punya desain garitan 3 dimensi pada tapak ban, hasilkan jarak tempuh serta kinerja handling yang lebih baik.


(uda)