Autogear.id – Belakangan ini gaung kendaraan elektrifikasi semakin menjadi-jadi. Sebagai salah satu solusi dalam mengantisipasi pemanasan global, dan mengedepankan isu bumi hijau langit biru, untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Namun selain tentang kendaraan elektrifikasi, baru-baru ini sempat viral di masyarakat, ketika ada sepeda motor, yang dikabarkan milik Tentara Nasional Indonesia (TNI), menggunakan bahan bakar yang bukan bahan bakar minyak (BBM). Bukan juga menggunakan tenaga listrik ataupun hybrid.
Melainkan air, yang dimanfaatkan oleh kendaraan roda dua ini, sebagai energi untuk menggerakkan ruang bakar mesin. Alhasil, temuan ini begitu menarik perhatian orang-orang, dan mendapat banyak dukungan dari warganet.
Adalah seorang lelaki bernama Aryanto Misel, warga Cirebon, Jawa Barat. Dia mengaku menemukan alat pengubah air menjadi energi, yang kemudian dijulukinya dengan nama Nikuba atau singkatan dari bahasa Jawa Niku Banyu.
Baca Juga:
Baru Brojol di Akhir Maret, Hyundai Ioniq 5 Langsung Terpesan 1700 Unit
Secara mekanis, dikatakan Aryanto, Nikuba mengandalkan generator elektrolisis. Menurutnya sistem kerja pada komponen tersebut mampu mengubah air, untuk dapat menggerakkan mesin motor atau mobil.
Adapun detail cara kerjanya, Nikuba berfungsi memisahkan Hidrogen (H2) dengan Oksigen (O2) yang terdapat pada air (H2O), melalui proses elektrolisis. Kemudian Hidrogen yang sudah terpisah dari O2 akan masuk ke ruang pembakaran kendaraan, sebagai pengganti BBM.
Tetapi kata Aryanto, seperti dikutip CNN Indonesia, sebelumnya harus bisa dipastikan kalau air yang dipakai dalam proses elektrolisis tersebut meupakan air yang sudah tidak mengandung kadar logam berat. Sehingga bisa untuk menjalankan kendaraan bermotor.
Lelaki itu pun mengklaim, dalam uji coba yang telah dilakukannya, hanya butuh 1 liter air yang telah dikonversi menjadi hidrogen lewat proses elektolisis oleh Nikuba, untuk bisa menjalankan sepeda motor pulang-pergi melibas rute Cirebon ke Semarang dalam uji coba yang telah dilakukan.
Baca Juga;
Pembalap GP Lawas Kumpul di Sirkuit Misano, Ngapain?
Sejauh ini Nikuba tersebut dikatakan sudah terpasang dan digunakan oleh puluhan sepeda motor anggota TNI di Kodam III Siliwangi. Lantaran diklaim alat ini mampu menghemat penggunaan BMM yang kian hari harganya bertambah mahal.
Meski demikian, saat ini Nikuba belum dipasarkan secara resmi. Aryanto masih sebatas menerima order khusus dari Pangdam Siliwangi. Sekaligus menjadi ajang riset dan pengembangan dari alat tersebut. Tetapi seandainya Nikuba dipasarkan, pria itu berani mematok harga Rp4,5 juta per unit.
Walaupun banyak yang mendukung, ada pula yang tampaknya masih meragukan Nikuba. Dilihat dari komentar sejumlah netizen di ranah Twitter.
“Jangan banyak2 pakai BMN pak buat ngujinya. 2-3 motor cukup sih harusnya. Kalau pipanya masih begitu, rawan meledak. Yg rugi negara. Aset BMN mending dipakai bintara untuk latihan perang”
— koden (@aden87) May 5, 2022
“H2 (hidrogen) bs didapat dari elektrolisis, ini butuh listrik yg lumayan...
Disebut efisien jika tdk perlu ubah/ganti part mesin & butuh energi tambahan berlebihan, untuk kecukupan listrik diatas, untuk secara kontinyu hasilkan volume H2 siap pakai sbg bahan bakar...”
— septian (@septian_tk) May 5, 2022
“Mungkin perlu di jelaskan secara ilmiah ke masyarakat umum tentang cara kerjanya sehingga masyarakat ter edukasi dengan baik..buru2 di patenin klo yg gini, jangan sampai di serobot pihak lain”
— Wiedzwidodo (@Widodo13252984) May 8, 2022
(uda)