Autogear.id - Pembalap tim Ferrari yaitu Charles Leclerc, membuat kejutan pada akhir pekan lalu di Monako. Ia menghancurkan mobil bersejarah Ferrari yaitu Ferrari 312B3. Mobil ini adalah mobil yang digunakan oleh sang juara dunia F1 sebanyak 3 kali yaitu Niki Lauda dan menjadi mobil kebanggaan Ferrari yang mereka pajang salah satunya di museum pabrikan asal Italia itu.
Namun nahas yang dialami oleh Leclerc, menjadi pelajaran penting bagi tim Ferrari, bahwa sekelas pembalap F1 pun untuk melakukan show off menggunakan mobil bersejarah, harus tetap memperhatikan keselamatannya.
Mobil ini terhempas ke pagar pembatas di tikungan the La Rascasse dalam acara show off F1 Minggu (15/5/2022) jelang penyelenggaraan F1 di Monako pekan ini. Mobil yang digunakannya itu mengalami rusak berat di bagian sayap belakang di lap ketiga sebelum dilakukan evakuasi terhadap dirinya dan mobil bersejarah itu.
Namun ini masih terbilang cukup beruntung, pada saat menggunakan mobil tersebut. Lantaran Ferrari 312B3 ini belum memiliki kontrol yang yang sama dengan F1 modern saat ini. Mobil ini benar-benar masih serba rigid dan pembalap memang harus mengenal betul karakternya sebelum menunggangi mobil bersejarah milik Niki Lauda itu.
Baca Juga:
Intip Mobil-Mobil yang Nongol di Kopdar Perdana American Muscle Car
"Momen ini membuat Anda menganggap bahwa semua nasib buruk di dunia ini sedang menimpa Anda di tikungan the La Rascasse, Monako menggunakan mobil bersejarah milik Ferrari di ajang balap Formula 1. Rem mobil ini blong menjelang tikungan terakhir," begitu cuit Leclerc melalui akun twitter miliknya.
Namun tentunya Leclerc tak perlu menjadikan ini sebagai beban besar di momentum jelang balapan F1 Monako pekan ini. Lantaran di tahun sebelumnya, mantan pembalap Ferrari di F1 yaitu Jean Alesi pun melakukan hal yang sama tahun lalu.
Ia pun bertekad untuk memenangi balapan F1 di Monako tahun ini, lantaran ini menjadi kota kesayangan dan punya makna besar baginya. Tahun lalu Ia sanggup meraih posisi pole, namun pada sesi balapan Ia tak memenangi balapannya karena performa mobil memang belum kompetitif. Namun tahun ini kesempatan untuk menangi di sini sangat besar, apalagi Ferrari memang sedang kompetitif.
"Saya ke sekolah setiap hari melewati jalanan ini saat masih berusia anak-anak. Jadi wajar jika secara personal jalanan ini menjadi sangat bersejarah bagiku, juga bagi F1. Semoga tahun ini mimpi saya untuk juara di sini bisa terwujud," harapnya.
(uda)