Autogear.id – Mencetak waktu tercepat di Special Stage (SS) 1, Rifat Sungkar justru mengalami kecelakaan di SS 2. Kejadian tersebut membuat pereli andalan Mitsubishi Xpander Rally Team (MXRT) ini harus kehilangan waktu yang signifikan. Rifat pun harus mengubah target dalam menjalani Kejurnas Rally Danau Toba kali ini.
Special Stage pembuka dengan jarak 16,67 km berlangsung di area Huta Tonga yang memiliki kontur naik turun. Di SS dengan permukaan tanah merah ini, Xpander AP4 miliknya mampu menunjukkan taji dan mencatat waktu 14menit 05,8 detik. Hasil itu menempatkan pasangan Rifat Sungkar dan Muhammad Redwan menjadi yang tercepat di antara para pesaingnya di Kelas M.
Menghadapi SS2 Rifat dan MXRT tetap memasang target maksimal yaitu menjadi yang tercepat. Dengan jarak tempuh lebih pendek yaitu 7,79km, lintasan SS2 yang berada di Aek Nauli memiliki karakter permukaan yang berbeda dengan Huta Tonga. Tanah berbatu menjadi tantangan yang harus dihadapi di SS2 Aek Nauli.
Dan kondisi seperti itulah yang membuat Rifat Sungkar mengalami kecelakaan. Satu kilometer selepas start, dalam kecepatan 140km/jam, mobilnya menerjang batu di area pengereman sebelum menikung. Rupanya batu tersebut bukan batu lepas, yang akan terlempar jika diterjang kendaraan, melainkan batu yang tertanam di lintasan.
Baca Juga:
Zarco Curi Pole, Espargaro jadi Omongan Usai Kualifikasi MotoGP Inggris
Bagian bawah mobil yang menghantam keras ke batu tersebut membuat performa mobilnya menurun di 4 kilometer setelahnya. Tunggangannya hanya mampu melaju 40km/jam akibat bermasalah di bagian kaki-kaki. Kehilangan banyak waktu di SS2, Rifat Sungkar mencoba meneruskan lomba dan singgah di area service sebelum SS3 dimulai.
Setelah dilakukan pemeriksaan detail, ternyata kerusakan di mobilnya cukup parah. Meski telah dicoba melakukan perbaikan, kondisi mobil tidak dapat dikembalikan seperti semula. Namun Rifat tetap melanjutkan lomba dengan kondisi yang ada. Dengan kecepatan yang kurang maksimal, Ia tetap mampu menyelesaikan Leg pertama.
“Insiden di SS2 itu membuat kami kehilangan banyak waktu, dan di akhir Leg 1 sudah tertinggal 25 menit dari pereli lain. Berat memang untuk mengejar di hari kedua. Tapi kami tetap akan melanjutkan kompetisi hingga selesai,” sebut Rifat.
Rifat juga mengatakan bahwa kondisi yang ada membuat MXRT harus mengubah fokus dalam menjalani sisa lomba. Tidak lagi mengejar gelar juara melainkan lebih kepada menimba informasi dan data untuk menghadapi event reli yang lebih besar yakni Asia Pasific Rally Championship (APRC) pada 23 September 2022.
Baca Juga:
Dipimpin Nakhoda Baru, Ini Target Hyundai Accent Indonesia
“Lokasi yang sekarang digunakan untuk Kejurnas Rally Danau Toba 2022 juga akan menjadi tempat APRC berlangsung. Jadi, kami gunakan hari kedua lomba untuk menggali informasi dan data untuk menghadapi APRC.”
(uda)