Ulas Mobil Baru

Mobil Niaga Listrik Ini, Biaya Operasional Hanya Rp200 Per Km?

Mobil niaga dari DFSK berbasis mesin listrik ini ternyata hanya mengkonsumsi Rp200 per kilometer. DFSK
Mobil niaga dari DFSK berbasis mesin listrik ini ternyata hanya mengkonsumsi Rp200 per kilometer. DFSK

Autogear.id – Kompetisi di segmen kendaraan komersial memang belum semeriah seperti di segmen kendaraan penumpang. Itupun sepertinya masih diramaikan oleh kendaraan kelas pick up.

DFSK sebagai pemain yang belum lama ‘nyemplung’ di ranah otomotif Tanah Air, ikutan pula bertarung di segmen kendaraan komersial. Walaupun merek asal negeri Tirai Bambu ini tetap memproduksi sejumlah mobil penumpang. Memang bisa dikatakan, ada nilai lebih yang dibawa DFSK, terkait persaingan di mobil niaga. Ketika DFSK memboyong Gelora E, sebagai kendaraan komersial listrik satu-satunya di Indonesia.

“Kami memahami, para pengusaha butuh kendaraan operasional yang efisien untuk meningkatkan bisnis mereka. Gelora E menawarkan itu semua. Apalagi sebagai mobil niaga listrik murni, sehingga nol emisi gas buang dan ramah lingkungan,” tutur PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi.

Menurutnya, atas dasar itulah maka Gelora E dipasarkan di Indonesia dengan harga terjangkau. Dimana harga on the road DKI Jakarta dimulai dari Rp490 juta. “Boleh dibilang, saat ini Gelora E adalah satu-satunya kendaraan listrik murni, yang ditawarkan dengan harga di bawah Rp500 juta. Membuatnya menjadi mobil listrik paling terjangkau bagi seluruh konsumen di Indonesia,” terangnya.

Baca Juga:
Aturan Urus SIM dan STNK Pakai BPJS Kesehatan Sudah Sejak 2015?

Lanjut Rofiqi, tersedia dalam model Minibus dengan kabin yang lapang, sepertinya Gelora E cocok untuk digunakan sebagai sarana transportasi wisatawan. “Model blind van-nya juga oke buat kendaraan angkutan barang atau logistik, dengan total volume 4,8 m3. Sehingga mampu menampung banyak barang bawaan”, ucap Rofiqi dalam keterangannya, Kamis (24/2/2022).

Selain itu, lantaran tidak memiliki mesin, suasana kabin Gelora E relatif lebih senyap. Kategori ramah lingkungan, karena tidak meninggalkan jejak karbon hasil pembakaran bahan bakar minyak. Secara hitung-hitungan angka, menggunakan DFSK Gelora E dikatakan sangat mendukung bisnis lewat biaya operasional harian yang relatif rendah. Alhasil memungkinkan pengusaha untuk meningkatkan margin keuntungan bisnisnya.

“Baik model minibus maupun blind van, hanya butuh biaya kurang lebih Rp200/Km. Lebih rendah 1/3 dibandingkan menggunakan kendaraan komersial konvensional,” ungkap Rofiqi.

Menyoal jarak tempuh berkendara, berdasarkan NEDC (New European Driving Cycle), DFSK Gelora E mampu mencapai jarak 300 kilometer. Model ini mengusung teknologi pengisian daya baterai normal standar lingkungan listrik rumah tangga, yakni rata-rata 220V 16A. Saat menggunakan fitur pengecasan cepat, pengisian daya Gelora E mulai dari 20 persen sampai 80 persen butuh waktu sekitar 80 menit.


(uda)