Autogear.id - Antusiasme konsumen akan permintaan Terios diakui Daihatsu tetap tinggi. Sehingga Daihatsu berani mengklaim tipe ini menjadi salah satu dari top 3 penjualan Daihatsu di Indonesia.
Tingginya permintaan Terios, pada akhirnya mendorong Daihatsu terus melakukan inovasi. Berupa penyegaran fitur pada SUV kompak 7-seater tersebut. Salah satunya, pada seluruh varian Terios kini dihadirkan fitur kekinian ‘Eco Idle’.
Cara kerjanya, fitur ini dapat mematikan mesin otomatis, ketika Terios dalam posisi berhenti. Membuat Terios lebih irit konsumsi bahan bakar, mengurangi tingkat emisi gas buang, menjadikannya kendaraan kian ramah lingkungan.
Anjar Rosjadi, R&D Product Planning Div. Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dalam jumpa pers virtual, Jumat (17/9) menjelaskan, Terios Eco Idle sudah lulus pengetesan konsumsi bahan bakar oleh tim R&D Daihatsu pada berbagai kondisi jalan.
“Ditambah pengujian di fasilitas Test Course R&D Center Daihatsu di Indonesia. Hasilnya, penyematan fitur Eco Idle pada Terios bisa menghemat bahan bakarnya sampai 10%,” terang Anjar. Hasil pengetesan, lanjut Anjar, juga dipengaruhi banyak faktor. Seperti kondisi lingkungan, jenis bahan bakar dan cara berkendara.
Dalam uji jalan Terios, ADM meminta Yasuo Sahashi, Test & Validation Div. Head yang langsung mengetes di berbagai daerah di Indonesia. Perlu diketahui, Sahashi merupakan instruktur berkendara ADM yang sudah keliling dunia untuk menguji kendaraan. Mulai dari menjajal jalanan Asia, lalu Eropa dengan jalur tanjakan, tikungan dan high speed. Bahkan aspal sirkuit legendaris, Nurburgring, Jerman, pernah dicicipinya.
Terios terbaru ini diuji olehnya diberbagai kota. Mulai dari Jakarta, Padang hingga Surabaya, dengan kondisi jalanan apa adanya. Dari yang berkerikil, banjir, sampai tanjakan terjal. “Jalanan di Indonesia sangat unik. Ada yang rusak bergelombang, tanjakan curam, banjir dan macet,” bebernya.
Dikatakannya, ketika Terios berhenti pada kecepatan 0 Km/Jam, kemudian tuas transmisi pada posisi D dan pedal rem diinjak. Maka otomatis mesin akan mati. Alhasil konsumsi bahan bakar jadi lebih hemat. Lalu ketika di tanjakan dengan sudut kemiringan melebihi lima derajat, fitur Eco Idle takkan berfungsi.
"Di tanjakan kita sudah perhitungkan. Eco Idle tetap bekerja, tapi maksimum lima derajat. Supaya konsumen tidak khawatir mobilnya mundur," tambah Sahashi yang juga menjelaskan kalau fitur ini takkan mempengaruhi kinerja AC.
Saat mesin mati, blower AC yang tetap bekerja menjaga suhu kabin. Tetapi ketika suhu dalam kabin melebihi 22 derajat celcius, otomatis mesin akan hidup dan kompresor AC menyala kembali, membuat suhu di dalam kabin tetap sejuk. Memperkuat apa yang dikatakan Sahashi, Anjar mengatakan, Eco Idle pada Terios dapat diaktifkan atau dinonaktifkan penggunanya sesuai kebutuhan.
Selain Eco Idle, Daihatsu juga melengkapi Terios varian X dengan fitur keselamatan terkini seperti Vehicle Stability Control (VSC) pencegah over dan under steer ketika berbelok. Serta Hill Start Assist (HSA), menghindari mobil bergerak mundur saat berada di tanjakan. Dengan memberi waktu beberapa detik, untuk pengemudi pindahkan posisi kaki dari pedal rem ke pedal gas. Sehingga tak khawatir mobil bakal mundur.
Terios Eco Idle tersedia dalam tiga pilihan. Tipe X MT dibanderol Rp205,1 juta, dan X AT dijual Rp224,3 juta. Tipe R MT dihargai Rp234,5 juta, lalu R AT dijual Rp243,7 juta. Sedangkan tipe tertinggi R Custom MT dibanderol Rp246,4 juta, untuk R Custom AT seharga Rp255,6 juta. Harga tersebut telah disesuaikan dengan diskon pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) yang kembali berlaku 100%.
(acf)