Autogear.id – Mungkin kalimat highway hypnosis atau white line fever masih terasa asing di telinga. Pada dasarnya highway hypnosis atau white line fever adalah berkurangnya konsentrasi, tanpa sadar ketika pengendara mengemudi mobil dalam jarak atau waktu yang jauh, seperti di jalan tol. Dalam keadaan highway hypnosis atau white line fever, pikiran pengemudi fokus ke tempat lain padahal terlihat sedang mengemudi mobil.
Teralihkannya pikiran kerapkali membuat pengemudi tidak sadar, dan berisiko kehilangan kendali pada kendaraan. Efeknya bisa dibilang mirip dengan microsleep. Ujung-ujungnya, teralihkannya perhatian mengemudi dari jalan, dapat memicu kecelakaan fatal.
Memang seringkali profil jalan bebas hambatan atau tol yang hampir selalu lurus, monoton, dan pemandangannya relatif kurang menarik, cenderung membosankan. Sehingga tanpa sadar memicu highway hypnosis, seperti hilang kesadaran akibat dihipnotis. Repotnya, situasi bahaya ini bisa dialami siapa saja, meskipun pengemudi sudah cukup tidur atau istirahat. Lantaran tercipta akibat kondisi lingkungan berkendara yang membosankan.
“Jalan tol yang lurus dan mulus bisa membuat AutoFamily cepat merasa bosan dan memikirkan hal lain di luar berkendara. Meskipun hanya beberapa saat, kondisi ini dapat memicu kecelakaan fatal,” kata Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara, Senin (31/01).
Baca Juga:
Jak Lingko AC, Angkot Modern dengan Konsep Ekstra Nyaman
Untuk mengantisipasinya, pengemudi bisa melakukan tips ringan, agar terhindar dari highway hypnosis. Lanjut Tara, hendaknya pastikan pula mobil selalu dalam kondisi prima, dengan servis berkala di bengkel seperti Auto2000 atau order THS - Auto2000 Home Service.
Berikut ini tips mencegah highway hypnosis atau white line fever,
1. Jangan Terlalu Banyak Pikiran
Bahasa gaulnya overthinking. Usahakan untuk tidak terlalu banyak memikirkan hal di luar mengemudi mobil, seperti pekerjaan yang belum selesai atau masalah di rumah. Tubuh yang bugar dan fit juga membuat pengemudi mobil lebih fokus pada tugas di balik kemudi. Tidak akan mudah mengalihkan perhatian akibat letih.
Berdasarkan perhitungan aritmetika, pikiran yang teralihkan selama 2 (dua) detik pada kecepatan 80 km/jam bisa membuat pengendara kehilangan kendali mobil sejauh lebih dari 44 meter! Sudah cukup untuk memicu kecelakaan fatal, seperti menabrak pembatas jalan atau bagian belakang mobil lain.
2. Atur Posisi Duduk dan Senam Ringan
Buat dan sesuaikan posisi duduk senyaman mungkin. Namun tetap ikuti aturan safety driving, supaya tidak mudah letih yang dapat menurunkan konsentrasi. Sambil mengemudi, tak ada salahnya melakukan senam ringan untuk mengurangi kelelahan dan rasa bosan. Misalnya menggerakkan leher ke kiri dan kanan serta atas dan bawah, termasuk pula menggerakkan tangan dan badan supaya tidak kaku dan tetap rileks.
3. Dengarkan Musik
Salah satu terapi penghilang kantuk dan rasa bosan adalah mendengarkan musik yang sesuai selera. Agar dapat menjaga konsentrasi dan membuat tubuh lebih rileks saat mengemudi. Sesekali ikut berdendang atau bergoyang seiring irama lagu, asalkan pikiran tetap fokus ke jalan di depan. Namun begitu, atur volume musik jangan terlalu keras. Supaya tetap bisa mendengar suara dari lingkungan sekitar mobil, demi mengantisipasi keadaan.
Baca Juga:
Intip Jeroan Pusat Pelatihan Nyetir Terbaru Punya Hino
4. Lepaskan Pandangan Keluar Mobil
Lepaskanlah sesekali pandangan keluar mobil, dengan tetap menjaga kewaspadaan. Cari sesuatu yang menarik perhatian supaya tidak cepat bosan. Sempatkan pula tengok kondisi di belakang mobil melalui spion tengah dan samping, yang juga berguna untuk memantau kondisi jalan di belakang.
5. Istirahat di Rest Area
Sekarang ini jalan tol, seperti Trans Jawa misalnya, telah memiliki fasilitas rest area lengkap dan nyaman. Bahkan ada yang memiliki wahana hiburan untuk keluarga. Artinya, bila sudah terlalu lelah dan penat, jangan paksakan mengemudi. Carilah rest area dan segera beristirahat. Terlebih lagi kalau sudah berkendara selama maksimal 3 (tiga) jam, untuk mengurangi badan letih dan rasa bosan.
6. Jaga Kondisi Mobil
Pastikan komponen mobil bekerja optimal. Dengan demikian dapat membuat pengguna merasa tenang dan tidak banyak pikiran ketika mengemudi. Lakukan servis berkala setiap 6 (enam) bulan, akan memastikan mobil selalu dalam kondisi prima dan menciptakan rasa tenang. Sehingga perhatian pengemudi tidak teralihkan, akibat khawatir atas kondisi kendaraannya.
(uda)