Autogear.id: Kendaraan-kendaraan bekas armada taksi akhir-akhir ini begitu populer diburu konsumen. Salah satu model yang sempat booming adalah jenis Toyota Etios Liva yang mendadak jadi incaran konsumen setelah direview dan dijadikan konten oleh beberapa influencer dan youtuber otomotif.
Pertimbangan harga murah serta keuntungan lain membeli mobil ex-taksi sudah pernah dibahas. Nah kali ini, redaksi Autogear berkesempatan mewawancarai secara langsung salah satu konsumen atau pengguna dari sedan Etios Liva bekas armada taksi Express tersebut.
Setidaknya ada beberapa keunggulan dan kekurangan yang baru diketahui setelah sebulan memakai mobil berjenis sedan itu.
Ilham Pratama sebagai salah satu konsumen memaparkan bahwa secara umum unit Etios Liva ex-taksi sangat 'worth it' alias layak dibeli. Karena mobil ini memiliki banyak keunggulan selain budget yang bersahabat.
"Keluhan sih nggak ada yang gimana-gimana, Alhamdulillah aman, karena begitu gue beli langsung gue cek semua," kata Ilham.
"Jujur gue juga ikutan pas booming kemaren, abis itu lihat harga Rp33 juta masih masuk. Dengan tahun produksi 2013 masih muda, belum terlalu capek, Kilometernya nya gue dapat masih 121 ribu belum tembus 150-200 ribu. Cuma kondisinya udah lama diam nggak dipakai, itu aja," sambung pria yang juga berprofesi sebagai jurnalis otomotif.
Dilema Suku Cadang
Hal menarik adalah, banyak yang menganggap spare parts atau suku cadang Etios Liva ini mudah dan gampang didapatkan di pasaran. Ternyata anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Menurut Ilham, beberapa parts memang banyak beredar karena masih sama dengan model Etios Valco yang dijual resmi oleh Toyota Indonesia. Akan tetapi ada beberapa parts yang sulit didapat karena model Etios Liva punya perbedaan wujud dengan Etios Valco khususnya di bagian belakang.
"Untuk Etios sih gampang partsnya, kalau mesin nggak jauh beda sama kayak Xenia, Avanza. Valco mesinnya 1.300 cc, Etios Liva ini 1500 cc tapi sama-sama belum VVTi. Lalu untuk kaki-kaki, bodi semua hampir sama kayak Valco kecuali pintu bagasi dan lampu belakang. Nah lampu belakang ini nih, di Indonesia susah banget dapat lampu belakang yang asli, karena memang nggak ada yang jual, dan Toyota pun nggak masukin," terang Ilham.
Karena itu, sebagai alternatif, Ilham merekomendasikan konsumen Etios Liva yang mengalami kerusakan lampu belakang untuk mendatangi jasa service perbaikan lampu mobil saja ketimbang membeli parts asli yang susah didapat.
"Kalau beli unit lampu belakang utuh sih nggak ada yang jual, pernah iseng lihat di salah satu situs e-commerce harganya Rp1,8 juta, itu satu biji bukan sepasang. Bandingin aja sama Etios Valco yang harga (lampu belakang) cuma Rp450 ribu. Makanya mendingan selama bisa dibenerin, benerin aja. Misalnya kalau pecah, mikanya ditambal dan dirapihin, paling ongkosnya cuma Rp 400 ribuan," tegas Ilham.
Meskipun ada beberapa parts yang susah didapat, Etios Liva ternyata punya kelebihan di untuk sektor velg. Etios Liva memiiki profil PCD (Pitch Circle Diameter) atau jarak antar lubang baut roda pada velg ukuran 4x100 mm.
"Asiknya sih di velg, pilihannya bisa banyak banget karena PCD velgnya ukuran 4x100 mm. Aslinya kan 14 inchi kaleng, kalau mau tetap pakai ukuran 14 inchi pilihannya bisa pakai Calya, Sigra, Agya, Ayla, itu kalau mau tampilannya OEM banget. Terus kalau mau naik jadi 15 inchi bisa pakai punya Yaris atau Jazz. Gue sendiri pakai velg Honda City yang 15 inchi," beber Ilham.
(uda)