Autogear.id: McLaren terus berupaya agar selamat dari kebangkrutan. Paling anyar, McLaren mencoba cara dengan mengatur pinjaman dari National Bank of Bahrain (NBB) sebesar 150 juta poundsterling atau sekitar Rp2,7 Triliun.
Nilai tersebut diklaim cukup untuk memenuhi pembiayaan tahap pertama yang dibutuhkan oleh perusahaan.
NBB dimiliki oleh Mumtalakat Holding Company sebesar 44 persen, kemudian dana kekayaan negara Bahrain yang juga memiliki 56 persen McLaren sehingga besar kemungkinan pinjaman tersebut akan disetujui.
Berdasarkan laporan Forbes beberapa hari yang lalu, McLaren setidaknya membutuhkan dana cari sebesar 280 juta poundsterling yang harus mereka dapatkan sebelum pertengahan Juli. Jika tidak, perusahaan otomotif asal Inggris tersebut diambang kebangkrutan sebelum menjalani Grand Prix Hungaria.
Baca juga: McLaren Terancam Bangkrut di Pertengahan Juli 2020
McLaren Holdings baru-baru ini mencoba jalur hukum untuk membebaskan properti di Woking dan koleksi mobil bersejarah untuk membantu mengumpulkan uang tunai melalui hipotek atau penjualan.
Akan tetapi, langkah tersebut ditolak oleh sekelompok pemegang obligasi yang memiliki keamanan atas aset utama McLaren dan tidak ingin melepaskannya untuk digunakan mengumpulkan dana baru.
(uda)