Autogear.id – Parts Depo terbaru Hino diresmikan oleh PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), dengan mengambil lokasi di Jl. Soekarno Hatta, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Sebagai market leader Medium Duty Truck (MDT) dalam 24 tahun terakhir di Indonesia, dihadirkannya fasilitas terbaru ini untuk menjamin ketersediaan suku cadang.
Supaya operasional Hino milik pelanggan menjadi lebih cepat, terutama para pelanggan di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya.
Pembukaan Parts Depo Palembang bertujuan untuk memperpendek rantai distribusi suku cadang. Sehingga pelanggan dapat menerima suku cadang yang dibutuhkan secara lebih cepat.
Hal ini sangat penting, terutama dalam menyongsong era Euro 4, dimana kebutuhan akan kendaraan komersial untuk sektor transportasi, tambang, dan perkebunan semakin meningkat.
Presiden Direktur HMSI, Takashi Muto mengatakan, dengan berdirinya Hino Parts Depo Palembang, HMSI berharap dapat efektif dalam meningkatkan pasokan suku cadang. Terutama di wilayah Sumatera Bagian Selatan, yang merupakan salah satu elemen penting dari Hino Total Support.
“Pada dasarnya, ketersediaan suku cadang yang lengkap dan cepat, akan sangat mendukung operasional kendaraan pelanggan. Sehingga mereka dapat terus beroperasi secara efisien dan produktif,” ujar Takashi Muto.
Hadirnya Parts Depo terbaru di Palembang, membuat waktu pengiriman menjadi lebih singkat, dan bisa memangkas waktu kirim rata-rata 3 hari lebih cepat. Hino Parts Depo Palembang dipersiapkan untuk melayani 8 (delapan) main dealer dan 20 branch dealer Hino di wilayah Sumatera Selatan, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, hingga Sumatera Barat.
Tercatat lebih dari 37 ribu unit kendaraan Hino beroperasi di sejumlah area tersebut. Dengan demikian pelanggan dapat dengan mudah dan cepat mengakses suku cadang asli yang dibutuhkan, melalui jaringan dealer Hino yang tersebar.
Fasilitas suku cadang ini memiliki luas 2.500 m², dengan kapasitas penyimpanan hingga 10.300 item suku cadang. Saat ini telah diisi dengan 5.445 item, terdiri dari 103.732 pcs, dengan nilai total mencapai Rp26 miliar.
(uda)
