Tips Keselamatan Berkendara

Nyetir Truk Saat Hujan, Jangan Nyalakan Lampu Hazard!

Mengemudi kendaraan berdimensi besar seperti truk, wajib disertai dengan pengetahuan mumpuni, terlebih di momentum hujan deras. Fuso
Mengemudi kendaraan berdimensi besar seperti truk, wajib disertai dengan pengetahuan mumpuni, terlebih di momentum hujan deras. Fuso

Autogear.id – Ketika turun hujan, kondisi jalan raya jelas berbeda dibandingkan saat cuaca cerah. Aspal jalan raya yang basah memiliki kecenderungan licin. Genangan air pun tidak hanya membuat ban tidak menapak sempurna, tetapi seringkali menyembunyikan lubang. Bahkan lubang tersebut relatif dalam serta membahayakan.

Sewaktu pengemudi mengendarai truk, bobot truk secara berat kosong sudah berkali lipat dari kendaraan biasa. Terlebih jika truk bawa muatan, pengemudi butuh kendali penuh pada truknya. Sehingga penting untuk memperhatikan sejumlah hal, sewaktu mengemudi di tengah  hujan deras.

1. Perhatikan Jarak Pandang
Pengemudi yang hanya memiliki jarak pandang pendek, misalnya 1-2 meter saja, tentu akan sangat membahayakan. Jika jarak pandang hanya seminimal itu, pengemudi truk akan cenderung kaget ketika menghadapi sesuatu yang tiba-tiba terjadi di depannya. Padahal truk tak bisa berhenti spontan, apalagi jika keadaan jalanan licin karena hujan. Sebaiknya pengemudi truk menepikan kendaraannya, kalau jarak pandang terlalu pendek.

2. Jaga Jarak Aman 
Dijelaskan, kondisi jalanan cenderung licin ketika turun hujan. Ditambah genangan bisa bikin ban tidak menapak sempurna. Akibatnya pengereman kurang optimal. Sebaiknya jaga jarak aman. Pastikan jarak truk cukup jauh dengan kendaraan di depan atau belakang. Karena saat hujan, pengereman butuh jarak lebih jauh, atau jarak tambahan.

Baca Juga:
Fighter X Mining Equipment Version 2, Gacoan Baru Sektor Pertambangan

3. Kurangi Kecepatan 
Jalan licin, genangan yang menyembunyikan lubang, atau ban tidak menapak sempurna, mendorong pengemudi perlu ekstra konsentrasi. Mengerem dalam kondisi kecepatan tinggi, pastinya menyebabkan titik henti berbeda dibanding saat jalanan kering. Karena itu, kurangi kecepatan truk saat melaju dalam kondisi hujan.

4. Pentingnya Perawatan Truk
Keadaan cuaca seperti hujan, biasanya membuat pemilik dan pengguna semakin menyadari betapa pentingnya perawatan kendaraan. Sebab, kita akan mengandalkan peran sejumlah part, seperti rem, kesehatan mesin, kondisi ban, hingga wiper. “Terkait perawatan, itu harus sesuai yang direkomendasikan pabrikan,” kata Attias Asril, Division Head of Business Strategy Divison PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), dalam sebuah kesempatan, beberapa waktu lalu.

5. Bahaya Lampu Hazard
Diketahui lampu hazard merupakan lampu tanda bahaya. Cara kerja lampu hazard adalah memanfaatkan kedua lampu sein kanan dan kiri, untuk berkedip bersamaan. Jika kita nyalakan lampu hazard, atau lampu sein kiri dan kanan berkedip bersamaan, diharapkan pengguna jalan lain paham kalau kendaraan kita sedang mengalami sesuatu.

Memang, kedipan lampu hazard bisa membangun perhatian dan kewaspadaan. Namun, lampu ini semestinya digunakan ketika kendaraan menepi. Bukan untuk dinyalakan ketika melaju di tengah hujan badai.

Baca Juga:
Pilihan Buat Lebaran, GJAW Bakal Pajang Banyak Mobil Tampan

Hal ini diatur oleh UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 121 Ayat 1 menyatakan: "Setiap Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat di Jalan". 

Nah, yang dimaksud dengan “isyarat lain” di sini di antaranya adalah lampu darurat dan senter,serta menyalakan lampu hazard di mobil kita. Ada efek negatif jika lampu hazard dinyalakan saat melaju saat hujan deras. Salah satunya bisa menyilaukan pandangan pengemudi lain di belakang. Selain itu, karena teknis lampu hazard adalah dua sein kanan dan kiri berkedip berbarengan. Maka sewaktu kita akan berbelok, kemudian memberi tanda sein ke kiri atau kanan pengemudi lain tidak akan tahu kalau kita akan berbelok.


(uda)