Formula 1 Arab Saudi 2023

F1 Arab Saudi: Antara Kemenangan Perez dan Sejarah Alonso

Kemenangan Sergio Perez dan drama regulasi yang dirasakan oleh Fernando Alonso membuat F1 2023 bakal menarik. AMR
Kemenangan Sergio Perez dan drama regulasi yang dirasakan oleh Fernando Alonso membuat F1 2023 bakal menarik. AMR

Autogear,id - Berjalannya balap Formula 1 di Arab Saudi pada Minggu (19/3/2023) jadi peluang besar buat para pembalap selain Max Verstappen untuk unjukn performa terbaiknya. Momentum ini selain memperlihatkan betapa kuatnya performa Sergio Perez dalam meraih hasil terbaik, juga menjadi bukti bahwa musim balap 2023 bisa jadi pembuktiannya dalam meraih titel juara dunia. 

Kemenangan Perez ini juga menjadi peluang baginya untuk membuktikan diri, bahwa mentalitasnya di tim berlogo banteng ngamuk itu, bukan hanya sebagai pembalap pelengkap. Melainkan memang pembalap yang punya mental juara dunia layaknya rekan setimnya yaitu Verstappen. Mengingat sepanjang balapan berlangsung sejak start, Ia hanya tersusul di awal oleh Fernando Alonso. 

"Kami sudah membocarakan hal ini kepada kedua pembalap kami dan mereka bebas untuk saling susul jika memang itu terjadi. Namun Kami sebagai tim hanya berpesan agar mereka menjaga agar tidak terjadi masalah, artinya mereka tetap balapan dengan cara yang bersih. Meski Verstappen mengawali balapan dari grid 15, namun Ia berhasil menyusul ke urutan terdepan dan finish urutan 1-2. Ia mengamankan catatan waktu tercepat dan Perez meraih kemenangan," papar Prinsipal Tim Red Bull Racing, Christian Horner usai berlangsungnya balapan.

Drama Fernando Alonso
Telepas dari keseruan balapan yang berlangsung di dalam lintasan, isu besar juga terjadi terhadap Fernando Alonso. Di mana pembalap senior asal Spanyol yang sudah meraih podium itu, justru mendapat tambahan penalti karena kesalahan yang tak Ia lakukan. Melainkan kesalahan dari timnya sendiri.

Baca Juga:
McLaren Rayakan 10 Tahun Kehadiran Hypercar Hybrid P1

Namun penalti itu hanya berlaku beberapa jam karena tim Aston Martin melakukan protes keras terhadap penalti yang dikenakan kepada pembalapnya. Mengingat penalti itu harusnya keluar tak lama setelah melihat kesalahan yang dilakukan oleh timnya saat pit stop. 

"Saya rasa keputusan direktur balap ini tak bagus buat fans balap F1. Kesalahan yang terjadi di sesi pit stop itu baru lap ke-14 dan masih ada 35 lap lagi yang kami jalani setelahnya. Lalu mengapa pengawas balapan justru baru menjatuhkan keputusannya setelah 35 lap kemudian dan setelah pengumuman podium balapan," ujar Alonso.

Hal yang diprotes oleh tim Aston Martin adalah ketidaksesuaian aturan yang ada dengan pengaplikasiannya di lapangan. Dari regulasi yang ditetapkan oleh FIA bernomor 54.4 (c), bahwa tim tidak diperbolehkan melakukan aktifitas ketika sedang menjalani proses penalti di momentum pit stop. Termasuk meletakkan tuas pengungkit atau lift jack di mobil. Lantaran mendapat protes dan dianggap terlalu keras sanksi 10 detik yang diberikan, sehingga FIA merevisi regulasi tersebut.

Akhirnya Fernando Alonso pun kembali meraih posisi ketiga lengkap dengan poin yang sudah seharusnya Ia raih di F1 Arab Saudi. 


(uda)