Autogear.id – Boleh dibilang, fitur Electric Power Steering (EPS) semakin jamak digunakan. Mulai dari mobil kelas entry level hinggal model flagship. Teknologi EPS tak lagi gunakan fluida, sehingga nyaris bebas perawatan dan lebih ringkas secara mekanis.
Kendati sebagai perangkat canggih dan minim perawatan, pemilik mobil masih tetap harus mewaspadai. Paling tidak mengetahui apa saja yang bisa mengganggu dan menyebabkan kerusakan pada perangkat ini.
Seperti dikatakan Aftersales Business Div. Head Auto2000, Nur Imansyah Tara dalam keterangannya, Senin (27/6/2022), keberadaan fitur EPS membuat pengemudi dapat mengendalikan mobil dengan mudah dan nyaman.
“Namun tetap harus mewaspadai hal-hal yang bisa membuatnya terganggu. Lakukan servis berkala secara rutin, untuk memastikan EPS selalu dirawat guna menjaga kinerjanya,” ucapnya. Berikut ini beberapa hal yang dapat memicu kerusakan EPS, penyebab beratnya kemudi.
Baca Juga:
Porsche Penske Siapkan 963 Hybrid Baru untuk Bertarung
1. Aki dan Alternator Kurang Daya
Perlu diketahui, tenaga EPS bersumber dari daya listrik yang diproduksi aki dan alternator. Ketika aki mobil bermasalah, tekor atau soak, tenaga listrik yang dialirkan jadi lemah. Berisiko mengganggu motor EPS. Termasuk distribusi daya listrik dari alternator, yang mengambil alih tugas aki ketika mobil berjalan. Pastikan aki, alternator, dan sistem kelistrikan yang terkait EPS dalam kondisi prima.
2. Gangguan pada Motor EPS
Dikatakan, motor EPS merupakan pengolah tenaga gerak yang berasal dari listrik. Memutarkan steering shaft, sesuai pembacaan sensor sudut putar kemudi. Komponen utama ini terletak di bagian bawah mobil. Pastikan pelindung air dan kotoran motor EPS dalam keadaan baik. Begitu air masuk, setir akan terasa berat. Termasuk risiko hubungan singkat arus listrik, memicu karat di dalamnya.
3. Masalah pada Steering Rack
Sebagai komponen penyalur gerak dari motor EPS ke roda mobil. Maka pastikan kondisi karet penutup, di ujung kiri dan kanan steering rack tidak robek. Supaya tidak terkontaminasi kotoran, yang dapat membuat pergerakan roda tidak sempurna.
4. Kendala di Cross Joint Steering Shaft
Kerusakan pada piranti yang berfungi meneruskan putaran dari motor EPS ke steering rack ini, biasanya sambungan longgar pada cross joint. Sehingga shaft oblak, dan pergerakannya jadi tidak beraturan. Cara mendeteksinya, dengarkan jika ada suara aneh dari belakang kemudi ketika setir dibelokkan.
Baca Juga:
Incar Pasar Pulau Dewata, Pelumas Global Ini Dukung Bali United
5. Sensor EPS Tidak Bekerja
Komponen EPS umumnya bekerja sesuai kondisi kendaraan, dan biasanya dipantau dua sensor utama. Yaitu sensor Torque, untuk membaca besar putaran mesin ke roda. Juga sensor Speed, untuk mengetahui kecepatan aktual mobil, dan menyesuaikan bobot EPS. Jika kedua sensor ini malfungsi, EPS takkan akurat dalam beroperasi.
6. Modul EPS Terganggu
Menjadi pengolah data dari sensor sudut putaran setir, untuk memerintahkan proses kerja pada sistem EPS. Selama dasbor tidak terendam air dan tidak terjadi korsleting, komponen ini aman-aman saja. Karena umumnya posisi modul berada di dalam dasbor. Tapi jika rusak, setir mobil takkan berfungsi sama sekali.
(uda)