Mobil Bekas

Broom Perkenalkan Buyback Sebagai Sahabat Showroom Mobil Bekas

Showroom mobil bekas kini punya partner untuk menggadai kendaraan yang masuk kategori stok lama. Ilustrasi
Showroom mobil bekas kini punya partner untuk menggadai kendaraan yang masuk kategori stok lama. Ilustrasi

Autogear.id – Berdasarkan data BPS, pertumbuhan kendaraan penumpang dari 2018 - 2020 mencapai 6,5 persen. Menyikapi tren ini, Broom, sebuah perusahaan rintisan atau startup otomotif, optimis pasar mobil bekas akan terus tumbuh. Sejalan dengan peningkatan jumlah showroom mobil yang kini telah mencapai 40.000 buah di seluruh Indonesia.
 
Terkait hal itu, Broom lantas memperkenalkan produk baru mereka, Buyback. Merupakan layanan penjualan mobil sementara, dengan opsi pembelian kembali bagi showroom mobil bekas di Indonesia, sebagai solusi perputaran stok inventori. Produk Buyback memungkinkan showroom mobil bekas mendapatkan sumber dana dan pendapatan yang lebih baik melalui pemanfaatan stok inventori yang biasanya menumpuk.
 
Dengan menjual sementara kendaraan yang ada di inventori mereka, showroom dapat membeli stok mobil lainnya yang sesuai  dengan minat atau kebutuhan terkini pasar. Skema ini memungkinkan showroom melakukan usaha yang lebih fleksibel, cepat, dan efisien. Selanjutnya, Buyback izinkan showroom membeli kembali kendaraan bekas yang telah dijual sebelumnya sesuai waktu yang diinginkan. Sehingga memaksimalkan nilai ekonomis dari aset yang dimiliki.
 
Berbekal dasar hubungan jual-beli, layanan Buyback dapat diakses semua kalangan showroom mobil bekas yang ada. Di samping itu, produk Buyback dari Broom ini juga menawarkan fleksibilitas di sisi  durasi pembelian kembali. Serta jenis dan umur kendaraan yang dapat mengikuti layanan ini. Saat ini, showroom dapat memilih durasi pembelian kembali dengan opsi mingguan (7 hari dan 14 hari) maupun bulanan (30 hari dan 60 hari), yang disepakati bersama ketika pengajuan. 

Baca Juga:
IMOS 2022 Dibuka Besok, Bakal Momen Pas Beli Motor Akhir Tahun?

 
CEO & Co-Founder Broom, Pandu Adi Laras mengatakan, keterbatasan akses finansial dan manajemen inventori, adalah beberapa masalah utama yang dihadapi bisnis konvensional seperti showroom mobil bekas. Untuk mengembangkan bisnis secara optimal. “Lewat produk Buyback, Broom berharap dapat memberi solusi fleksibel bagi para pemilik showroom. Untuk mengoptimalkan potensi sumber daya, serta cashflow pengembangan bisnis mereka,” ujarnya.

Broom sendiri berdiri sejak bulan Juni 2021, dengan 5 showroom sebagai konsumen pertamanya. Kemudian berkembang pesat, dan telah membantu lebih dari 3.000 showroom, tersebar di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Surabaya.


(uda)