Autogear.id: Wabah global Covid-19 benar-benar memukul sektor industri otomotif di Eropa. Penjualan mobil di Eropa pada bulan Februari 2020 terjun bebas bahkan yang terburuk sejak tahun 2015 silam.
Padahal beberapa tahun terakhir, industri otomotif Eropa sedang jaya-jayanya. Beberapa brand bahkan membukukan rekor penjualan sepanjang sejarah mereka berdiri.
Fenomena anjlok industri otomotif ini diakibatkan tutupnya banyak pabrik dan diler. Di sisi lain membeli mobil juga sudah bukan lagi prioritas masyarakat Eropa yang sedang dilanda ketakutan akan penyebaran Covid-19.
JATO Dynamics, salah satu lembaga analisis pasar otomotif merilis penjualan mobil di regional Eropa hanya sekitar 1 juta unit di bulan Februari 2020. Bahkan JATO juga memprediksi situasi akan semakin buruk di beberapa bulan ke depan, termasuk data penjualan Maret yang sedang diverifikasi.
"Angkanya akan terus menurun dalam beberapa bulan mendatang. Ketika angka-angka untuk bulan Maret sudah ada, kita harus siap untuk melihat penurunan drastis, mengingat ini adalah bulan ketika seluruh industri tergelincir oleh pandemi," jelas analis global di JATO Dynamics, Felipe Munoz dikutip dari Autoevolution.
Namun begitu, satu-satunya kabar positif di bulan Februari adalah angka penjualan kendaraan listrik yang tetap menanjak. Di tengah wabah Covid-19 yang melanda Eropa, penjualan mobil listrik naik 80 persen dibandingkan bulan Januari 2020 di angka 135.500 unit.
Meski terkesan aneh, namun tetap ada alasan logis dibalik meroketnya penjualan mobil listrik di benua biru pada masa pandemi ini. Alasan pertama adalah pemerintah di negara-negara Eropa memberikan fasilitas bebas biaya pajak bagi pengguna kendaraan nol emisi tersebut. Kemudian, jika mengharuskan keluar rumah, mengendarai mobil listrik lebih leluasa karena pengemudi tidak bergantung pada stasiun pengisian bensin sehingga meminimalisir potensi mereka terjangkit virus.
(uda)