Autogear.id: Kasus doping Andrea Iannone sudah membuat heboh pemberitaan MotoGP sejak akhir tahun 2019 silam, namun hingga saat ini belum ada keputusan final soal sanksi yang dijatuhkan terhadap mantan rider Suzuki Ecstar tersebut.
Menanggapi hal ini, Presiden Federasi Balap Motor Internasional (FIM), Jorge Viegas mengatakan bahwa keputusan soal kasus doping Andrea Iannone secepatnya akan diumumkan karena saat ini masih menunggu hasil dari Pengadilan Disiplin Internasional.
Terkait dengan sanksi disiplin, Viegas menegaskan dirinya tidak memiliki wewenang apapun. "Presiden FIM tidak memiliki wewenang dengan persidangan," ujar Viegas seperti dikutip dari Crash.
"Itu sudah diperiksa oleh pengacara dari kedua pihak. Mereka juga sudah mengirimkan berbagai dokumen yang dianggap perlu kepada tiga hakim yang berwenang. Semua memiliki pengalaman dan akan segera memberikan keputusan," lanjut Viegas.
Sebenarnya, Iannone sudah dihukum dilarang tampil balapan menyusul tes urine yang dinyatakan positif mengandung zat steroid anabolik pada Desember 2019 lalu di Sepang, Malaysia. Pihak Iannone didampingi tim Aprilia sempat mengajukan tes sampel B, dan hasilnya pun tetap positif.
Belum menyerah, pengacara Iannone kembali menunjukkan hasil tes rambut yang kesimpulannya kontra dengan hasil tes urine. Dari beberapa materi yang ada, Pengadilan Disiplin Internasional memiliki waktu 45 hari sebelum memutuskan sanksi final terhadap Iannone.
Jika nantinya hasil putusan memberatkan Iannone, maka pihak Iannone ataupun tim Aprilia masih bisa lanjut banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga.
"Setelah itu, akan ada banding ke Pengadilan Arbitrase baik dari pihak Iannone maupun Aprilia jika sanksi itu dianggap terlalu berat," beber Viegas.
Dalam dunia olahraga, tak ada pembenaran apapun untuk atlet yang menggunakan doping. Karena itu, bukan tidak mungkin Iannone bakal dipaksa pensiun dari ajang MotoGP ataupun kejuaraan motorsport lainnya. Kita tunggu saja hasilnya.
(uda)