Autogear.id: Bos Aprilia, Massimo Rivola menegaskan sanksi atau larangan berkompetisi selama 18 bulan yang dijatuhkan FIM terhadap Andrea Iannone sangat tidak masuk akal.
Bahkan menurut Rivola, mantan rider Ducati dan Suzuki tersebut seharusnya dibebaskan karena zat steroid di tubuh Iannone berawal dari sebuah ketidaksengajaan yang berasal dari daging yang sudah terkontaminasi.
"Hukuman kepada Andrea membuat kami bingung. Para hakim mengakui ketidaksadaran Andrea dalam mendapatkan zat tersebut. Mereka membenarkan argumen kontaminasi makanan. Karena alasan ini, hukuman yang dijatuhkan tidak masuk akal," kata Rivola dikutip dari Crash, Kamis (2/4/2020).
Rivola menambahkan, sama seperti kasus atlet lain yang mengalami hal serupa ketika terkontaminasi makanan biasanya selalu dibebaskan dari hukuman.
"Andrea seharusnya dibebaskan. Ini adalah kasus pertama sanksi karena pencemaran makanan. Tak satu pun dari kita yang tahu pasti apa yang kita makan. Ada ketidakkonsistenan antara peraturan dan kehidupan nyata," tegas Rivola.
Segera ajukan Banding
Argumen kontaminasi makanan yang dikonsumsi oleh Iannone akan menjadi senjata Aprilia dalam mengajukan banding. Dalam waktu dekat Aprilia akan menghadap ke Pengadilan Arbitrase Olahraga di Lausanne, Swiss.
"Seperti yang selalu terjadi pada atlet yang terkontaminasi, situasi ini membuat kita punya harapan untuk banding secepatnya. Kami ingin Andrea kembali ke Aprilia RS-GP. Kami akan berada di sisinya sampai akhir masalah ini dan kami akan mendukungnya dalam permohonannya (banding)," terang Rivola.
Hukuman kepada Iannone dari Pengadilan Disiplin Internasional FIM dirilis pada Rabu (1/4/2020). Disebutkan rider berjuluk 'the maniac' itu dilarang tampil balapan selama 18 bulan terhitung sejak tanggal 17 Desember 2019 hingga 16 Juni 2021 yang artinya pembalap berpaspor Italia akan absen di semua balapan tahun ini.
(uda)