Autogear.id: Sejak merebaknya wabah Covid-19, pemerintah beserta jajarannya menghimbau masyarakat perkotaan untuk tidak mudik alias pulang kampung saat lebaran nanti. Ajakan ini bertujuan untuk memutus rantai Covid-19 sekaligus menjauhkan orang tua dan keluarga di kampung halaman agar tidak terpapar virus yang mungkin saja dibawa oleh para pemudik.
Himbauan ini secara tidak langsung mempengaruhi anjloknya pembelian kendaraan baru. Biasanya momen jelang Ramadhan ataupun lebaran banyak masyarakat yang mengajukan pembiayaan kendaraan baru, tapi saat ini situasinya justru berbanding terbalik.
"Sudah ada penurunan, sekarang saja rasanya sudah 20 persen (penurunan). Apalagi saat Lebaran nanti sudah ada himbauan untuk tidak mudik, biasanya di saat seperti ini banyak yang mengajukan kredit kepemilikan mobil baru," terang Corporate Secretary & Legal Compliance Division Head Mandiri Tunas Finance, Arif Reza Fahlepi, Selasa (7/4/2020).
Di sisi lain, fenomena ini juga beriringan dengan analisa perusahaan pembiayaan yang membuat mereka juga lebih antisipatif dan tidak terlalu jor-joran mengejar target. "Karena kondisi lagi nggak stabil, kemampuan bayar cicilan masyarakat juga tentunya melemah," lanjutnya.
Tak hanya itu, di masa pandemi Covid-19 ini beberapa perusahaan pembiayaan juga memberikan syarat yang jauh lebih berat, seperti menaikkan DP. Mandiri Tunas Finance sendiri memberlakukan DP 40 persen untuk konsumen baru dari yang sebelumnya hanya 20 persen.
Akan tetapi hal ini hanya bersifat sementara. Jika kondisi kembali beranjak stabil maka kemungkinan kebijakan perusahaan akan kembali seperti semula yaitu DP 20 persen.
"Kalau misanya sudah selesai (pandemi), kita akan recovery, dan bisa kembali ke kebijakan awal untuk mengejar target yang sempat hilang. Untuk recovery sendiri butuh waktu kurang lebih 3 bulan," beber Arif.
(uda)