Autogear.id – Industri rantai dingin (cold chain) masih butuh dukungan penuh berbagai pemain otomotif di sektor kendaraan niaga. Mitsubishi Fuso sebagai salah satu pemain di sektor ini, dan sebagai pemimpin penjualan kendaraan niaga di Indonesia siap mendukung penuh konsumen di industri rantai dingin.
Pihak PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengklaim, selama ini banyak konsumen percaya dan menggunakan truk Fuso pada industri rantai dingin. “Kami beruntung banyak pelanggan sejak lama percaya pada truk Fuso dalam industri ini. Sehingga kami peroleh banyak informasi, mempelajari bagaimana mendorong dan berkontribusi di dalamnya,” urai Sales and Marketing Director KTB, Duljatmono, terkait pameran Indonesia Cold Chain di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 10-13 Mei 2023.
Momon, sapaan akrab Duljatmono mengatakan, pabrikannya telah menyiapkan berbagai macam solusi. Terutama yang dapat memberi nilai tambah pada penggunaan armadanya, untuk kesuksesan bisnis pelanggan.Bahkan mereka telah membentuk tim khusus, yang dinamakan “Team Cool”, berkolaborasi dengan mitra leasing Dipo Star Finance (DSF).
Sejak tahun lalu mereka telah kunjungi para pelanggan, terutama para pemimpin utama dari industri ini. Untuk mengetahui dan mempelajari permintaan pasar angkutan secara aktual. Bagi pelanggan yang ingin memantau real time refrigerator box di truknya, Team Cool tawarkan solusi lewat sistem telematika Runner 3.0. Siap dengan sensor khusus untuk industri rantai dingin.
Baca Juga:
Siap Balapan di Jakarta e-Prix, Begini Tanggapan Nick Cassidy
Sistem telematikan Runner 3.0 mendukung armada operasional, sehingga pelanggan dapat dengan mudah mengatur pengoperasian beberapa truk sekaligus, tanpa biaya tambahan. Bagi konsumen yang ingin memulai bisnis rantai dingin, namun tidak ingin punya unit pemeliharaan sendiri. Team Cool tawarkan solusi "Full Support", menghadirkan layanan transportasi berkualitas dari titik A ke B.
Pada Indonesia Cold Chain Expo sendiri, pengunjung bisa belajar dengan mudah dan cepat, tentang solusi terbaru bagi bisnis rantai dingin mereka. Melalui observasi langsung unit Fuso Canter 71 dengan Runner 3.0. Industri logistik rantai dingin merupakan bagian dari rantai pasok (supply chain). Bertujuan menjaga suhu produk tetap terjaga selama proses pengumpulan, pengolahan, dan pendistribusian sampai ke tangan konsumen.
Manajemen rantai pendingin fungsinya menganalisis, mengukur, mengontrol, dan memvalidasi seluruh kegiatan agar berjalan efektif dan efisien, secara teknis maupun ekonomi. Logistik rantai dingin merupakan pendistribusian yang digunakan untuk produk mudah rusak. Seperti boga bahari, daging ayam, dan daging sapi. Gunakan suhu dingin yang telah ditetapkan berdasarkan produk yang akan didistribusi.
Sistem logistik rantai dingin ini merupakan tantangan untuk keamanan logistik produk mudah rusak di Indonesia, karena penerapannya yang masih belum maksimal. Kata Momon, industri rantai dingin di Indonesia kini berkembang sangat pesat, membuat pihaknya percaya bahwa kualitas akan menjadi faktor penentu di pasar ini.
(uda)