Autogear.id – Shock absorber merupakan salah satu komponen penting mobil, salah satunya saat musim hujan. Komponen ini bisa membantu pengemudi dalam mengendalikan mobil, termasuk memberikan kenyamanan kepada penumpang. Meski berada di bagian yang tersembunyi dan sangat jarang mengalami kerusakan, tetap ada cara untuk membuatnya lebih awet.
Mengingat kondisi kaki-kaki jika sudah mengalami masalah, tentu kendaraan jadi tak nyaman digunakan. Meski hanya untuk melakukan perjalanan jarak pendek, biasanya sekadar bebunyian di bagian ini akan sangat mengganggu.
“Shock breaker yang rusak membuat mobil sulit dikendalikan di musim hujan dan mengurangi kenyamanan penumpang. Ada pula risiko kerusakan pada komponen kaki-kaki lainnya jika tidak segera diperbaiki. Solusinya, lakukan perawatan berkala termasuk pengecekan komponen kaki-kaki mobil untuk memastikan tidak ada masalah teknis yang mengganggu,” jelas Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara dalam siaran persnya pada Senin (7/11/2022).
Nah berikut tips merawat shock breaker paling mudah, agar komponen itu bekerja optimal dalam segala kondisi jalan, dan tak mudah rusak.
1. Mengemudi dengan Halus dan Tenang
Keberadaan shock breaker tidak membuat Anda boleh mengemudi mobil seenaknya di jalan. Seperti melewati polisi tidur atau lubang tanpa mengurangi kecepatan sedikitpun. Atau melakukan akselerasi dan pengereman mendadak yang membuat shock breaker bekerja keras. Mengemudilah dengan halus dan tenang supaya komponen kaki-kaki mobil tetap awet dan bekerja optimal.
Baca Juga:
Ducati Indonesia Boyong Streetfighter V2 dan V4 SP, Firasat Bagnaia Juara?
2. Selalu Periksa Kondisi Shock Breaker
Periksa kondisi shock breaker mobil, seperti bagian per dan hidrolis serta oli. Termasuk karet pelindung, stoper, dan komponen karet lainnya di kaki-kaki mobil. Jangan sampai terdeteksi kebocoran dan korosi karena akan membuat strukturnya melemah. Itulah alasan wajib membersihkan dan mencuci kaki-kaki mobil agar tidak timbul kotoran dan karat.
3. Batasi Muatan Mobil
Jangan sampai muatan mobil melebihi daya angkut yang telah ditentukan. Pasalnya, shock breaker memiliki batas beban maksimal yang sanggup ditopang. Shock breaker mobil akan mengalami kebocoran dan berujung rusak kalau mobil dipaksakan overload. Selain itu, kelebihan muatan bakal membuat mobil sulit dikendalikan dan sangat berbahaya di kecepatan tinggi.
4. Spooring dan Balancing Secara Berkala
Saat spooring akan dilakukan pengaturan sudut keselarasan roda. Ketika shock breaker mobil bermasalah, maka spooring akan sulit dilakukan sehingga dilakukan pemeriksaan mendetil. Balancing juga mengatur perputaran roda agar tidak bergetar atau terjadi getaran ban berlebih/tidak normal. Agar tidak repot, pastikan spooring balancing dilakukan bersamaan dengan servis berkala.
5. Rotasi Ban Mobil Secara Berkala
Merotasi ban depan dengan belakang perlu dilakukan karena ban depan biasanya lebih cepat habis daripada ban belakang. Oleh karena itu, rotasi ban dilakukan untuk menyamakan tingkat keausan seluruh ban mobil. Kondisi ban yang selalu prima membantu shock breaker lantaran lebih mudah dalam meredam guncangan yang terjadi. Anda juga bisa rutin melakukan rotasi ban, karena layanan ini merupakan bagian dari servis berkala di Auto2000.
Baca Juga:
Treelektrik T-70, Baru Nongol Langsung Niat Bikin Pabrik
Di bengkel resmi seperti Auto2000 sendiri merekomendasikan servis berkala mobil setiap 6 bulan sekali. Waktu servis berkala, shock breaker dan komponen lain yang terkait dengannya akan diperiksa untuk memastikan dalam kondisi normal. Ditambah spooring dan balancing, cek tekanan udara, serta rotasi ban untuk memastikan seluruh komponen kaki-kaki mobil memperoleh perawatan yang optimal.
(uda)